Rezeki dari Arah Tak disangka, Berkah Terindah Saya

Freepik
Banyak orang bilang sedang mencari rezeki. Sebagian besar yang mereka maksud berupa materi. Bagi saya, rezeki yang tak disangka-sangka datangnya adalah berkah terindah sepanjang hidup. Dari sejak saya lahir, hingga saat ini.

Tapi, apa sih sebenarnya rezeki itu?

  • Ar-Rizqu (rezeki) secara bahasa berasal dari akar kata razaqa–yarzuqu–razq[an] wa rizq[an]. 
  •  Kata rizq[an] maknanya adalah marzûq[an] (apa yang direzekikan)
  •  Secara bahasa razaqa artinya a’thâ (memberi) dan ar-rizqu artinya al-‘atha’ (pemberian).
  •  Menurut ar-Razi dan al-Baydhawi, secara bahasa ar-rizqu juga berarti al-hazhzhu (bagian/porsi), yaitu nasib (bagian) seseorang yang dikhususkan untuknya tanpa orang lain.Karena itu, Abu as-Saud mengartikan ar-rizqu dengan al-hazhzhu al-mu’thâ (bagian/porsi yang diberikan).
  • Menurut Ibn Abdis Salam dalam tafsirnya, asal dari ar-rizqu adalah al-hazhzhu (bagian/porsi). Karena itu, apa saja yang dijadikan sebagai bagian/porsi (seseorang) dari pemberian Allah adalah rizq[an].
  •  Selain itu, ar-rizqu juga diartikan apa saja yang bisa dimanfaatkan. Dari semuanya itu, ar-rizqu bisa diartikan sebagai: bagian/porsi dari pemberian Allah kepada seorang hamba berupa apa saja yang bisa dimanfaatkan sebagai bagian/porsi yang dikhususkan untuknya. Sumber

Lalu, rezeki seperti apa sih di antara rezeki yang sudah saya dapatkan dari arah tak disangka ini?

1. Suami.

Inilah Suami; Rezeki dari Arah Tak disangka (1)


Duh, jadi deg-degan nih ngomongin suami. Kok bisa bilang begini? Ceritanya nih, saya menikah saat usia limit bagi gadis di kampung lahir saya. Di sana, boro-boro sampai 29 tahun, sampai 20 tahun aja sudah dibilang perawan tua.  

Saya menikah setelah dua adik saya menikah terlebih dahulu. Nah, kan jadi curhat? Ya bebas kan, ya ... oke. Lanjuut. Waktu pertama kali adik minta izin mau merit, rasanya perut tiba-tiba melilit. Pikiran jadi mencari alasan yang berbelit-belit, sedangkan hati menanggung rasa yang komplit.

"Bisakah saya sabar?"

Pertanyaan itu bolak-balik terlempar dari pikiran ke hati, dari hati kembali lagi ke pikiran. Dengan segenap perjuangan, saya belajar menerima. Toh memang jodoh Dia yang mengaturnya. 

Puji syukur rasa adut-adutan karena adik menikah duluan sudah berlalu. Selang setahun, si adik pertama saya ini punya baby. Duh iri, tapi masa saya mau punya baby? La nikah aja belum. Huft.

Pada saat gerimis dan mendung bergantian menghiasi cuaca hati saya, kabar kedua kembali menghantam rasa.

"Mbak? Aku mau nikah. Njenengan kapan nikahnya?"

Pertanyaan ini datang dari adik kedua saya. OMG. Usia saya sudah 27 tahun. Mungkin kalau di kota, ini hal yang wajar, biasa, dan tak perlu ada yang merisaukannya. Namun, di kampung kami? Alakazaam. Ada tuh yang bilang ke saya bahwa saya Pilih-pilih tebu, entar bongleng lho!

Maksudnya adalah kalau saya terlalu memilih, nanti akan mendapatkan yang terkena hama, ibarat pohon tebu. Na'udzubillah.

Sejak itu saya pun pasrah. Berserah, berdo'a dan berusaha lebih gigih dalam menjalani hidup, termasuk melakukan perbaikan pada diri sendiri. Lebih pilu dari putri salju, lebih ngenes dari Beauty and The Beast. Mulai julukan PT (Perawan Tua), hingga CTLL (Cantik Tak Laku-Laku) pun saya raih. Senyum saya berikan sebagai obat perih. Saya yakin, Dia akan mendengar setiap rintih ini yang tertatih.

Teeet!
Datanglah Pangeran dengan bunga-bunga harapan. Laki-laki yang tak pernah saya duga dari mana asalnya, tak pernah terdetik dalam benak ini jika dialah balon suami saya. Alhamdulillah kami resmi menikah pada 25 September 2010.

2. Anak-anak.

Rezeki (2); Kedua anak saya : Maisan dan Byan
Hampir setiap pasangan yang menikah mendambakan anak. Demikianlah yang melanda harapan suami saya. Dari pancaran mata serta nada bicaranya, meletup-letup keinginan untuk punya anak. Tak lupa, dia pun mencari cara dengan makanan ini itu agar saya hamil. Padahal nih kami baru aja nikah kurang dari satu bulan.

Saya tidak ingin mengatakan bahwa suami kurang sabar. Dengan segenap harapan, saya menghiba di hadapan-Nya. Mudah-mudahan segera hamil. Tidak menunggu lama saya pun hamil. Bisa dikatakan saya langsung hamil setelah menikah. Wajah suami pun merekah. Alhamdulillah.

Dua puluh tiga bulan setelah anak pertama, anak kedua saya lahir. Bagi saya, ini rezeki dari arah entah. Di saat banyak pasangan begitu sulit, menggali cara dengan berbagai gaya. Saya diberi kemudahan. Tidak ada alasan bagi kami untuk tidak bersyukur.

3. Materi.

Satu bentuk hadiah di antara hadiah lain yang datang dari arah tak disangka(3)
Saya adalah penulis pemula. Jika ada event dan merasa bisa, saya segera ikut. Tak peduli berapa banyak naskah yang saya kirim. Selain event, saya juga mengirim ke media. Lelah? Hanya keluhan fisik. Saya hanya percaya kalau usaha yang kita lakukan tidak ada yang sia-sia. Kalau belum dimuat, setidaknya pena bertambah tajam (Aamiin).

Pada saat rasa lelah, kantuk, berbaur dengan do'a-do'a. Saat itulah kejutan datang. Satu, dua, tiga tulisan muncul menjadi pemenang, pun dimuat di media. Bukan hal biasa bagi penulis pemula. Harapan saya, hal ini menjadi pemicu semangat untuk bertambah tekun berlatih.


4. Teman.
 
Saya di antara teman-teman Komunitas Penulis Bacaan Anak






































  
Dengan keluar dari zona nyaman sebagai Ibu Rumah Tangga, saya ikut komunitas menulis. Tidak hanya satu. Ada tiga yang aktif, dan lainnya sekedar untuk tempat belajar. Dari grup tersebut akhirnya ada acara Kopdar. Di sana lah rezeki berupa teman datang. Luar biasa. Coba kalau saya tetap diam. Mana bisa bertemu banyak teman ...


Pertama kali bertemu dengan teman Komunitas Bisa Menulis






















Teman yang sudah 15 tahun tidak bertemu


5. Kesempatan.

Tidak semua orang mendapat kesempatan melakukan suatu hal. Termasuk mengikuti Giveaway ini. Bagi saya menulis dan ikut GA ini juga rezeki. Saya jadi menulis dan menyapa banyak teman walaupun sebatas dunia maya. Akan bertambah indah lagi bila saya menang. Hehe.

Dan berkah terindah akan selalu ada selama kita berjuang untuk bertahan serta survive dalam menjalani kehidupan. Rezeki dari arah tak disangka bukan datang begitu saja, ia merupakan doorprise dari dinamit-dinamit usaha yang kita lakukan bersama bumbu taqwa.

Salam sepenuh cinta
Kayla Mubara

Tulisan ini menjadi satu di antara Pemenang Blessful August Giveaways by indahnuria.com


 





Comments

  1. alhamdulillah ya mak...berkah memang tidak disangka-sangka dan banyak yang telah kita terima. Semoga selalu mendapat yang terbaik dari-Nya :)
    Anak-anak udah besar ya mbaaa..

    Thanks for joining my GA #BlessfulAugust :). Bon courage yaaa ..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah. Aamiin.

      Bon courage juga untuk Mak Indah Nuria Savitri ...

      Delete
    2. Anak-anak masih kategori Balita. Alhamdulillah tumbuh dengan sehat. Mudah-mudahan demikian senantiasa.

      Delete
  2. Surat At Thalaq 2-3 sering disebut dengan ayat seribu dinar ya Jeng.
    Rezeki memang tak harus berupa materi. Kesehatan yang bagus juga rezeki.
    Semoga berjaya dalam GA
    Salam hangat dari Jombang

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, tepat, Pakdhe Abdul Cholik. Jadi ingat, itu blog juga ada yang memakai plat 'ayat1000dinar' rame juga.

      Terima kasih untuk rawuhnya ...

      Salam santun
      Salam hangat kembali dari Yogyakarta.

      Delete
  3. Surat At Thalaq 2-3 sering disebut dengan ayat seribu dinar ya Jeng.
    Rezeki memang tak harus berupa materi. Kesehatan yang bagus juga rezeki.
    Semoga berjaya dalam GA
    Salam hangat dari Jombang

    ReplyDelete
  4. Semua yg diberikan Allah kepada kita adalah nikmat dan berkah yang luar biasa ya mbak...
    Sukses GA nya yaaa

    ReplyDelete
  5. He eh, Kak Lavender Art. Aamiin. Terima kasih sudah berkunjung ...

    ReplyDelete
  6. Ya ampun, poin nomer 5 gak pernah terlintas dipikiranku sama sekali.. kalo kesempatan, sekecil apapun, termasuk rejeki :')

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe, kak Pungky Prayitno ... Alhamdulillah jadi ingat ...

      Delete
  7. Mampir ... Adem bgt tulisaannya.
    waa, kemarin berarti baru anniv wedding ke-5, ya, Mba Khu? Barokalloh.

    Pengen baca tulisan2mu yg lain belum sempat ajah, (kuotanya, he, zonk deh). Malah sdh berbilang ratus sekarang ya ...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, masih muda banget usia pernikahan ini. Mudah-mudahan barokah.

      BTW, itu kuota sampai di ratus? Ckckck. :)

      Delete

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung ... sangat senang bila Anda meninggalkan komentar, atau sharing di sini. Mohon tidak meninggalkan link hidup.

Salam santun sepenuh cinta
Kayla Mubara