Syahidnya Mush'ab bin Umair

WallapaperFolderSuami

Assalamu'alaikum, Adik-adik ...
Masih ingat cerita terakhir tentang Mush'ab bin Umair?
Hmm. Coba, Kakak mau dengar siapa yang mau menceritakan sedikit saja cerita minggu lalu? 
Oke, terima kasih, ya ...

Setelah beberapa tahun dari kesuksesannya menjadi Duta Islam Pertama,  Orang-orang Quraish kian terbakar dendam. Masalahnya adalah hijrah Nabi S.A.W ke Madinah. Peperangan pun tak dapat dielakkan. Perang Badar berkobar. Disusul dengan Perang Uhud. Saat itu Nabi Muhammad S.A.W mencari sosok pembawa bendera perang. Pilihan dijatuhkan pada Mush'ab bin Umair. 

Allohu Akbar!

Pasukan Muslim mulai menunjukkan tanda-tanda kemenangan. Sayang, pasukan panah yang diperintah untuk tetap ditempat tergiur dengan harta rampasan atau disebut Ghanimah. Saat mereka menimang-nimang harta itu, musuh mengambil alih kesempatan. Pasukan berkuda kaum Quraisy berbalik menuju puncak bukit, mereka mengamuk seperti orang gila. 

Pasukan musuh berniat menyerang Nabi Muhammad S.A.W. Mush'ab bin Umair menyadari ancaman itu. Dengan sigap dia melompat, mengelak dan menikamkan pedang. Dengan keberanian yang ada, Mush'ab bin Umair mengalihkan perhatian musuh dari Nabi S.A.W ke arahnya. 

"Allohu Akbar!"

Mush'ab mengecoh musuh seorang diri. Tangan kirinya memegang bendera perang, tangan kanannya menyabetkan pedang. Biar pun sendiri, Mush'ab bin Umair berperang layaknya panglima besar. Musuh bertambah banyak. Mereka terus berupaya membunuh Nabi S.A.W. 

"Kita injak-injak saja Mush'ab bin Umair!"

Begitulah cara yang akan mereka lakukan untuk menuju tempat Nabi S.A.W. Datang lah Ibnu Qami'ah dengan pedang yang berkilat-kilat. Tangan kanan Mush'ab bin Umair ditebas hingga putus. Semangat masih berkobar, Mush'ab mengangkat bendera dengan tangan kirinya. 

"Muhammad hanyalah seorang utusan, sebelumnya telah didahului beberapa utusan."

Mush'ab bin Umair terus-menerus meneriakkan kalimat tersebut.

Sekarang tebasan pedang memisahkan tangan kiri dari badannya. Bendera perang pun terjatuh. Musuh membombardir Mush'ab bin Umair dengan tombak. 

"Allohu Akbar!"

Gugur lah sosok yang pemberani itu di medan perang sebagai Syuhada. 

Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Raaji'uun. 

Laki-laki yang terlahir dari kalangan orang kaya, meninggalkan dunia dengan jaminan Surga. Pada waktu itu bila kain yang digunakan untuk menutup Mush'ab bin Umair ditarik ke bawah, maka kepalanya terbuka. Demikian juga bila ditarik ke atas, kakinya kelihatan. 

"Tutuplah kepalanya dengan kain, dan kakinya dengan idzir*

Subhanallah. Betapa agung perjuangan Mush'ab bin Umair. Beliau rela meninggalkan kemewahan demi Islam. Untuk mengabadikan Mush'ab bin Umair ... ucapannya saat berperang diabadikan dalam Al-Qur'an. Hasbunalloh! 

"Muhammad itu tiada lain hanyalah utusan, dan sebelumnya didahului oleh beberapa orang utusan."

Begitulah kisah sahabat Mush'ab bin Umair. Mari dengan nikmat yang diberikan oleh Allah S.W.T kita semua belajar bersyukur. Belajar dengan rajin agar menjadi anak yang berguna. Berbakti kepada orang tua agar disayang Allah S.W.T. Begitulah caranya saat ini bila ingin menjadi anak-anak yang berani seperti Mush'ab bin Umair.
*Idzir : Rumput berbau harum yang biasa dipakai dalam pemakaman.

Tugas dari Kakak adalah ...

Ayo minta tolong ayah dan ibu, dalam Al-Qur'an surat apa dan ayat berapa kalimat Mush'ab bin Umair itu berada? Yang jawabannya benar akan mendapat bingkisan dari Kakak. Oke?

Comments