Panti Asuhan Khusus Putri di Yogyakarta (1)

Gambar diambil dari seberang jalan



Sepulang dari jalan santai, saya sengaja memotret satu panti asuhan khusus putri ini. Nuansa visual yang terekam pada saat melihatnya adalah hijau nan sejuk. Sebenarnya, saya tinggal di tempat ini, tapi sebelumnya saya mohon izin untuk menulis layaknya seorang yang baru berkunjung. Dan cerita saya buat sesuai waktu pengambilan gambar.

Panti asuhan yang terletak di Desa Kuton, Tegaltirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta ini berada di tengah-tengah area persawahan, bertetangga dengan hijau pohon-pohon, dengan jalan kecil (Sampaan-Berbah) di depannya. Jika Anda kebetulan sedang mengantar putra-putri ke Taman Bermain Kids Fun, lihat ke perempatan dan beloklah ke kiri kurang lebih 500 meter ke arah utara, banguan di atas tanah 1000 Meteran ini sudah menanti.
PAY Khoirun Nisa tampak dari samping kanan kita berdiri saat menghadap ke barat

Tepat pada waktu kaki berdiri di pintu gerbang, akan terlihat bunga-bunga. Baik dalam pot atau dibiarkan tumbuh di atas tanah.  Dua pohon mangga besar tampak berdiri kokoh. Air mancur sederhana dengan kolam ikan koi ada di depan teras, di samping kanan tepi halaman panti asuhan. 

View saat kita tepat berdiri di pintu gerbang masuk
Dua kursi di teras siap menyambut Anda, pun palem di dalam pot. Banyak tamu yang datang dan mengucapkan salam dengan keras, padahal ada bel persis di depan mereka saat berdiri di depan pintu. Mungkin karena tulisan "Bel"nya kurang terbaca dengan jelas.


Teras

Tamu lebih sering masuk daripada duduk di kursi teras. Satu ruangan di bagian depan rumah pemilik panti asuhan ini sengaja dibagi menjadi dua sisi. Yaitu sebagai ruang tamu, dan kantor panti asuhan. Ada beberapa tropi yang berjajar di atas lemari kayu kecil, mesin ketik besar nan tua, dan meja kerja yang sederhana.


Ruang kantor

Bagian ruang tamu terlihat asri dengan perpaduan bunga/tumbuhan hidup dengan tanaman palsu. Nama-nama anak panti asuhan tertata rapi di papan, demikian juga struktur organisasi pengurus. Satu kata untuk mewakili tempat ini adalah : R-a-p-i.


Ruang tamu.

Saya pun berjalan menuju dapur, dan tempat makan. Beberapa anak panti sedang menikmati sarapan mereka. Di dapur ada tiga ruangan/ kamar. Dua untuk kamar yang membantu masak, dan satu kamar digunakan sebagai gudang penyimpanan barang/makanan instan.

Ada satu komputer berwarna hitam yang menghiasi satu meja. Jika tidak sedang dipakai, anak-anak bisa menggunakan kursi di area meja tersebut untuk duduk dan menikmati hidangan mereka. Biasanya, anak-anak ada yang piket membagi jatah makan, terutama sayur/lauk di atas piring 60 lebih anak panti asuhan. Jika hal ini tidak dilakukan, akan ada anak yang mengambil jatah banyak, sementara di sisi lain ada yang enggak kebagian. Namanya juga anak-anak.

Suasana di tempat/ruang makan

Hanya lima menit saya ada di dapur, kemudian lanjut ke arah tempat cucian. Ada rak-rak sepatu, tempat menyetrika baju sebelum benar-benar masuk ke area kran-kran untuk mencuci. Tiap sudut tempat di panti asuhan ini dibersihkan secara gotong royong oleh anak-anak, sebagai sarana untuk belajar menjaga kebersihan tempat tinggal.

Tempat sepatu, setrika, dan mencuci pakaian
Karena keterbatasan waktu dan kuota, saya akan berusaha menyambung tulisan ini lain kesempatan. Bila Anda jalan-jalan ke kota Gudeg ini, silakan singgah untuk melihat langsung atau menikmati sejuknya alam pedesaan.

Bersambung ke sebelah sini ...

#ODOPBloggerMuslimah--GerakanMenujuSalehah

Comments

  1. wah saya liat didalam rame sekali, disekitar panti juga kayanya masih hijau :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau pagi sepi, pada sekolah. Kalau kumpul ya ramai.

      Pernah ke sini kah?

      iya, masih hijau di komplek sini

      Delete
  2. sya juga setuju dari mulai halaman sampai masuk ke kantor itu memang R-a-p-i mba :)
    dasar anak-anak semoga saja selalu ada yang piket, kan kasian juga bagi yang tidak kebagian.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semua kebagian.

      Terima kasih kunjungannya, Kak Awan Irawan.

      Delete
  3. Waaah.
    Pialanya banyak.
    Santrinya berprestasi nih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Piala turun temurun, itu banyak yang dibawa ke kamar masing-masing, Mbak Anggarani ...

      Delete
  4. Mb rumahnya Berbah ya? Wah, lumayan deket mb. Saya Prambanan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kami tinggal di Berbah, Mbak Shofiyatus Sholihah. Iya, ya, deket. Dulu juga ada teman yang dari arah sana belajar nulis bareng di sini.

      Delete
  5. Temapt yang nyaman..sejuk,asri.bikin betah dan selalu pingin mengulangi lagi...

    ReplyDelete

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung ... sangat senang bila Anda meninggalkan komentar, atau sharing di sini. Mohon tidak meninggalkan link hidup.

Salam santun sepenuh cinta
Kayla Mubara