Penulis Pemula Pilih dikritik di Depan Umum, atau Secara Pribadi?

Pixabay

Tidak semua orang setegar karang dan setangguh kesatria dalam film. Demikian juga seseorang yang baru belajar menulis. Latar belakang psikologis, dan lainnya bisa mempengaruhi prosesnya dalam belajar. Apalagi dalam menghadapi kritik. Terus, penulis pemula itu sebaiknya pilih dikritik di depan umum, atau secara pribadi, yang paling baik sih?


Kalau saya yang ditanya, maka saya jawab berdasar pengalaman saja.

Berikut jawaban sederhana saya untuk Teman-teman yang sedang belajar  atau ingin jadi menulis.

1. Jika Masuk Grup Kepenulisan, Pahami Konsekuensinya.

Banyak sekali grup kepenulisan. Terutama di Facebook. Karena anggotanya banyak, dan sifatnya terbuka, maka peraturan pun dibuat terbuka. Misalnya saja setiap anggota yang memosting tulisan, wajib siap menerima kritik dan saran. Baik dengan bahasa lembut, setengah lembut, atau mirip lelembut.

Saran saya, jika Teman-teman tidak siap, pilih lah jadi pembaca senyap. Tapi, praktek, dan bisa bertanya kepada satu akun yang terpercaya dan tentu saja siap membantu. Bagaimana tentang tulisan yang Teman-teman buat.

Jika kebetulan Teman-teman tetap ingin mencoba membuat postingan, maka siapkan mental terbaik. Jangan bawa hati saat membaca komentar berbahasa kurang terpuji. Ambil saja masukannya, abaikan cara bertuturnya.

2. Pembaca Senyap yang Senyap.

Bila memilih jadi pembaca senyap, pastikan membaca dengan cermat, dan mempraktekan apa yang ditulis, jadi masukan, dan saran dari tulisan tersebut. Adapun resiko selanjutnya saat menjadi pembaca senyap adalah tidak dikenal teman satu grup. Jika memang itu sungguh-sungguh jadi pilihan, saat kita tidak dikenal di grup, maka kita wajib memulai menulis, dan buktikan bahwa pembaca senyap juga bisa menulis. Lho buktikan pada siapa? Pada diri sendiri.

Bila hanya baca-baca tanpa praktek, ya sama saja dengan mereka yang bertanya tips ini dan itu, tapi sebatas bertanya saja.

3. Ikut Grup Kelas Menulis Tertutup.

Nah, ini bisa jadi solusi, jika grup dengan pengaturan publik membuat kita kurang nyaman. Malu. Atau cenderung kurang efektif  untuk belajar, maka bisa ikut grup tertutup. Di sana hanya ada beberapa member saja, yang jauh lebih sopan dalam memberi komentar, karena peserta dalam grup bisa dikendalikan dengan baik oleh admin.

Grup tertutup ini ada yang berbayar, dan ada yang gratis. Bisa pilih mana yang paling nyaman.

4. Pilih dikritik Secara Khusus dan Tidak Ada yang Tahu, Selain Kita dan Mentor.

Jika kita tidak siap dengan kritik di depan umum, dan hanya menurunkan mental untuk belajar, maka bisa cari solusi dengan pilih kritik spesial. Ini bisa dengan ikut kelas menulis privat. Ada yang berbayar, dan ada juga yang gratis.

Oya. Saya membuka kelas menulis, metamorfosa dari kelas Training TAKSI, namanya L-Hidaca. Kelas sedang berlangsung di grup WA. Di sana, saya memberikan pilihan pada peseta, apakah mau dikasih masukan di grup, atau secara rahasia. Kelas ini saya rancang maksimal 10 orang peserta untuk setiap angkatan. Kali ini sedang berlangsung kelas menulis cerita anak.

Untuk informasi kelas menulisnya, bisa hubungi saya di nomor WA: 085-647-598-648.

Pada akhirnya, sebaiknya penulis pemula pilih dikritik di depan umum, atau secara pribadi?

Tentu saja kembali kepada diri kita masing-masing.

Terima kasih. Semoga bermanfaat. 

Comments

  1. Kalau saya pribadi lebih suka mengkritik seseorang secara pribadi. Agak menghindari mengkritik di depan umum secara tertulis karena gak bisa melihat kondisi orang yang akan dikritik :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benar. Kadang, kita anggap bisa terima, eh yang baca sedang kurang baik mudnya.

      Delete

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung ... sangat senang bila Anda meninggalkan komentar, atau sharing di sini. Mohon tidak meninggalkan link hidup.

Salam santun sepenuh cinta
Kayla Mubara