Solusi Calon Penulis, Saat Bingung dari Mana Mulai Menulis

Sumber

"Kak, aku pingin banget jadi penulis. Tapi, bingung mau nulis dari mana?"

"Gimana sih caranya nulis?"


Dua pertanyaan itu mewakili banyak pertanyaan serupa. Kali ini, saya coba sedikit membantu gambaran sebagai solusi calon penulis, saat bingung dari mana mulai menulis?

Pertama, saya akan menanggapi kata "bingung" yang dikatakan Teman-teman. Bingung itu ada yang dibingungkan. Jika kita saja tidak tahu bingungnya di sebelah mana, bagaimana akan mencari solusinya? Bisa jadi, tahun ini Teman-teman yang kepingin nulis menanyaan hal itu, dan masih juga menanyakan hal sama di tahun depan. 

Berikut step by step untuk mewujudkan  keinginan bisa menulis, atau jadi penulis yang saya rangkum dari perjalanan menulis saya yang masih pendek. 

1. Tanya pada diri sendiri, apa yang membuat bingung mau mulai dari mana.

Berikut hal-hal yang mungkin saja sukses membuat para calon penulis bingung:

a. Bingung memulai mau nulis apa.

Solusi untuk ini adalah, kenali siapa diri kita. Apakah kita ibu rumah tangga, pebisnis on line, perawat, guru, apa latar belakang pendidikan kita, apa yang kita pelajari dan tekuni, dan seabreg profesi lain. Mulailah mencari yang paling dekat dengan kehidupan kita. Katakan saya adalah ibu rumah tangga.

b. Spesifikasikan apa yang paling dekat dengan kita.

Karena saya ibu rumah tangga, yang paling dekat adalah: dunia anak-anak, parenting, masak-memasak, mengelola uang belanja, me time, dan lainnya. 

c. Pilih satu yang paling mudah bagi kita.

Misal dunia anak-anak. Karena saya memiliki anak-anak yang masih kecil, dunia mereka sangat menarik. 

d. Pilih jenis tulisan yang akan kita coba pelajari, atau tulis.

Coba cek lagi, apakan opini, esay, kisah hikmah (kisah inspiratif), cerita anak, tips menjadi ibu rempong yang tetap happy (dan tips-tips lain), puisi, cerpen, novel, atau jenis tulisan lain.

e. Langsung tulis, apa yang sudah kita pilih.

2. Kebingungan sudah terjawab, tapi masih bingung juga? Mulai membaca!

Nah, misalnya kita sudah pilih akan menulis cerita anak. Maka kebingungan itu seringkali ada hanya ketika kita memikirkan saja, padahal, saat mau memulai cari solusi, maka akan tampak lebih jelas tujuan kita.

Terus ngapain lagi?

Baca cerita anak. Satu cerita bisa baca sampai berulang kali. Semakin banyak membaca, kita semakin bisa tahu gaya bercerita para penulis. Ini akan membantu mengatasi kebingungan. 

3. Mulai menulis.

Siapa pun juga tahu, kalau menulis hanya dipikir, diinginkan, maka kapan akan mulai, kapan mau selesai? Tentu tidak akan jalan. Ibarat orang ingin makan sup buah, dia diam, tidak beli, tidak bikin, hanya terus saja bilang, "Aku pingin banget tuh sup buah." Mana bisa akan menikmatinya, kan?

4. Selesaikan target tulisan.

Misal untuk awal belajar, akan menulis cerita anak satu halaman 300 kata. Tulis saja. Lupakan aturan dan lainnya. Kalau sudah selesai minta tolong pada orang yang berkompeten. Minta mereka mengoreksi tulisan kita. Jika sungkan, karena belum kenal, karena kikuk dan lain sebagainya, maka bisa baca poin ke-5.

5. Ikuti kelas menulis.

Kelas menulis sekarang menjamur. Baik gratis atau berbayar. Kebetulan, saya dan seorang teman akan membuka kelas menulis berbayar. Teman saya membuka kelas menulis pictbook, dan saya kelas menulis buku kumpulan cerita anak. Kelas dimulai awal Desember, 2017. Kita fokusnya ke buku, ya? Boleh daftar mulai dari sekarang ke inbox akun FB saya: Kayla Mubara, dan Akun teman saya, klik di sini.

Semoga saja setelah ini tidak ada yang melempar saya dengan sandal. Wkwkwkwk. Demikian solusi calon penulis, saat bingung dari mana mulai menulis.

Semoga bermanfaat 

Comments