Sun Yi (Alamat Kabar)



ada ingin menjelma nyata
banyak fakta tiada seirama pinta
jika ada pilihan
buruk tak mau dilimpahkan
tapi karena takdir itu harus
apapun upaya
untuk iya
akan sirna jadi sebaliknya
termasuk kepergian

Tidak biasanya kantuk menyerang mata Sun Yi. Hari masih pagi, bahkan matahari pun belum hangat menjalari bumi. Mukena masih membalut tubuh. Sajadah masih terbentang. Sepuluh menit lalu bel sekolah baru berbunyi. Suara angin terdengar. Dhuha yang sunyi.

Di gudang perpustakaan memang ada tempat yang bisa digunakan untuk salat. Sun Yi menutup mulutnya yang menguap berulang. Bulir bening merembes, karena kantuk yang mendadak.

Dan serangan kantuk itu menyeretnya memejamkan mata, tanpa melepas mukena.

Sun Yi berenang di tengah samudera. Airnya jernih, dia bisa melihat dengan jelas semua yang tampak. Mutiara-mutiara bertebaran, dan dia hanya melihatnya saja. Ketika melintasi ikan-ikan, dia menangkapnya. Tangkapan yang banyak dan mudah.

Setelah melimpah ikan-ikan yang didapatnya, Sun Yi membuka mata. Terdengar suara sepatu mendekati perpustakaan. Tidak hanya sepasang, tapi mungkin ada lima pasang.

Betul.
Lima anak sudah berdiri di depan meja peminjaman. Sun Yi merapikan kerudung, setelah melipat mukena dengan asal. Bukan melipat, tapi msnggulung.

Sambil melayani peminjam berseragam putih biru itu, Sun Yi terus teringat akan mimpinya. Kenapa dia merasa sedih, kemudian bahagia? Ah, mimpi kan sebatas kembang tidur, tapi, apa begitu juga mimpinya?

Hingga sore, Sun Yi menjalankan pekerjaan diselingim pikiran yang terus ingat mimpi. Begitu waktu pulang tiba, dia berjalan sangat cepat. Setengah berlari. Menyusuri jalan berbatu dengan debu beterbangan. Suara sepatunya terdengar gugup.

Sampai di rumah, dia mendapati Bapak dan Mamak sedanv ngobrol. Ditatapnya dua wajah itu bergantian. Dia seperti mencari jawaban, adakah yang terjadi pada siapa di keluarga ini?

Mimpi mendapat mutiara itu kabar duka, kau akan bersedih.

Sun Yi, bertanya, siapa yang akan pergi?
Kenapa dia akan berduka?

Mimpi menangkap ikan, kau akan mendapat rezeki.

Sun Yi mengingat-ingat, rezeki itu sudahkah didapat?

Sedih dan bahagia kenapa dalam waktu dekat. Sun Yi tidak sadar, dua ujung netranya basah.

Tidak baik menafsirkan mimpi. Karena kita bukan Nabi.

#ODOP
#BloggerMuslimahIndonesia

Comments