Tips Membuat Judul Buku Non Fiksi

pixabay

Pernah apa enggak mendapati buku non fiksi yang judulnya enggak mewakili isi? Atau, dari judulnya sudah bikin kening berkerut mirip punya utang pas tanggung bulan? Hehehe. Ternyata beda, antara membuat judul naskah fiksi, dan non fiksi. 
Apa saja kah itu?


Tips sederhana membuat judul buku non fiksi, antara lain,

1. Pembaca langsung tahu isinya.

Kalau naskah fiksi, sebisa mungkin pembaca sudah penasaran akut dengan isinya. Pembaca belum memiliki gambaran saat belum membacanya. Tebakan pun bergulir sebagai spekulasi. Wah, apa ya isinya?


Untuk buku non fiksi, pembaca sudah tahu isinya. Misalnya untuk judul buku 'Panduan Ibadah Haji Terlengkap'. Ini pembaca sudah tahu, isinya pasti membahas panduan yang bisa dilakukan para calon/ jemaah haji. Jadi tidak lucu, saat judulnya 'Panduan Ibadah Haji Terlengkap', tapi isinya Tips Jalan-jalan di Eropa.

2. Judul mewakili isi.

Judul ini ibarat nyawa. Ruh. Jadi kalau judulnya membingungkan pembaca buku non fiksi, mereka akan mencari judul lain yang lebih bisa dipahami.

3. Kata-katanya mewakili isi. 

Kata-kata yang dipakai dalam buku non fiksi biasanya sederhana. Atau bila memakai istilah asing, itu adalah gambaran dari isi buku. Melalui kata dalam judul yang ada, pembaca bisa menggambarkan isinya, namun belum tahu persis apa isinya, sehingga dia penasaran untuk membaca, atau membeli.

Sudah jelas, ya?

4. Menarik (menjual).

Ini bisa dikonsultasinya dengan redaksi, jika naskah sudah diterima. Bagaimana jika belum? Ya coba cek toko buku besar. Lihat rak best seller dan pelajari faktor best sellernya. Jika ada penulis biasa yang bukunya best seller karena isinya, nah, ini yang paling bisa kita cek. Emangnya ada? Ya coba cari, sebaiknya tidak terlampau banyak tanya di postingan ini. Wkwkwkwk. Maaf.

Keterangan lebih lanjut bisa didiskusikan dengan teman yang sudah biasa menulis non fiksi, editor, atau redaktur penerbitnya.

5. Pembaca butuh.

Upayakan pembaca membutuhkan buku yang dicarinya, dan judul buku yang kita buat sudah mewakili apa yang dicarinya. Njelimet amat sie?
Mudahnya begini, saat masuk toko buku, misal, seorang pembaca sudah berniat akan membeli buku panduan ibadah haji. Dia akan mencari judul yang menurutnya paling dibutuhkan.

Yang dibutuhkan pembaca sangat banyak, apalagi di era digital, dan derasnya arus informasi ini. Kejelian kita dalam membidik judul yang pas, akan menyapa pembaca yang membutuhkan.

Jadi, sudah menulis buku non fiksi berjudul apa nih?
Boleh menambahkan tips jika memiliki yang lain.

Poin-poin tips ini dishare oleh Pak Dwi Suwiknyo, Penulis Buku Ubah Lelah Jadi Lillah. Dan embel-embelnya 'dicuap-cuapkan' oleh saya.

#TemuPenulisYogyakarta


Comments

  1. Musti memilih judul yang tepat ya mbak, pun demikian dengan artikel blog, diperlukan pemilihan judul yang mewakili isi artikel....

    ReplyDelete

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung ... sangat senang bila Anda meninggalkan komentar, atau sharing di sini. Mohon tidak meninggalkan link hidup.

Salam santun sepenuh cinta
Kayla Mubara