5. Panggung Gembira Anak-anak

gambar dari freepic



Lagu anak-anak saat ini sudah pudar. Mereka biasa menyanyikan lagu orang dewasa. Tak peduli bagaimana pun bunyi syairnya. Berikut adalah cerita saya tentang lagu anak-anak. 

.
.
Nak, mendekatlah sini! Sebentar. Ummi mau cerita tentang acara untuk anak-anak di masa lalu. Iya. Acara televisi. Kalau tidak salah, dulu itu adanya di TVRI. Dulu, kami kerap membacanya dengan TURI, karena tulisannya gandeng. Kau tahu turi, Nak? Benar. Itu nama kembang yang warnanya bisa putih, juga pink. Kembang yang bisa disayur. Rasanya pahit, tapi sedep. Jauh sekali dengan stasiun TV, apalagi nama acara yang ditonton Ummi dan Bulik-bulikmu.

Kami, dulu belum memiliki TV. Pada masa itu, TV adalah barang berharga. Yang punya dan rumahnya terdekat dari rumah Yang Utimu hanya ada dua orang. Satu adalah eyang buyutmu, rumahnya ke arah selatan, yang kita kunjungi Februari lalu itu lho. Dan satunya adalah rumahnya Pak Yunus. Rumah Pak Yunus ini dulu ya dekat sekolah MI (Madrasah Ibtidaiyah) itu. Kalau di tempat Pak Yunus akinya habis, Ummi dan Bulik Iroh, serta Ammah Inah, akan pergi ke tempat lain. Lumayan jauh. jadi, dulu Ummi kalau hari Minggu punya rencana nonton TV.

Acara yang kami tunggu adalah Panggung Gembira anak-anak. Tidak setiap Minggu ada acara ini. Isinya lagu anak-anak seperti ‘Mogok Lagi, Si Komo, Cit-cit Cuit, Abang Tukang Bakso, Katanya, Nyamuk Nakal, Jangan Marah, dan lainnya. Jadi lagunya memang untuk anak-anak, ya, Sayang? Beda dengan saat ini. Kamu bahkan bisa menyanyikan lagu orang dewasa, yang tidak tahu apa maksudnya.

Maukah jika Ummi beritahu satu lagu di antaranya?
Ini lagu berjudul ‘Katanya’

Australia negeri wool (katanya.. katanya..)
Aborigin sukunya (katanya.. katanya..)
Bumerang senjatanya (wow.. wow..)
Kangguru binatangya
Amrik negeri Paman Sam (katanya.. katanya..)
Super power namanya (katanya.. katanya..)
Challenger pesawatnya (wow.. wow..)
Si Rambo jagoannya
Belanda negeri kincir (katanya.. katanya..)
Keju penghasilannya (katanya.. katanya..)
Tulip nama bunganya (wow.. wow..)
Dam nama bendungannya
Jepang negeri sakura (katanya.. katanya..)
Matahari dewanya (katanya.. katanya..)
Samurai senjatanya (wow.. wow..)
Sumo olah-raganya
Indonesia negeriku, orangnya lucu-lucu
Macam-macam budayanya
Indonesia tercinta, orangnya ramah-ramah
Gemah ripah loh ji nawi

Begini katanya.. begitu katanya..
Begini katanya.. begitu katanya..
Begini katanya.. begitu katanyaa…
China nama negerinya (katanya.. katanya..)
Kungfu beladirinya (katanya.. katanya..)
Semilyar penduduknya (wow.. wow..)
Paling ngetop temboknya
Inggris negerinya raja (katanya.. katanya..)
Elizabeth ratunya (katanya.. katanya..)
Disini Yogyakarta (wow.. wow..), Sri Sultan rajanya

Australia negeri wool (katanya.. katanya..)
Aborigin sukunya (katanya.. katanya..)
Bumerang senjatanya (wow.. wow..)
Kangguru binatangya
Inggris negerinya raja (katanya.. katanya..)
Elizabeth ratunya (katanya.. katanya..)
Disini Yogyakarta (wow.. wow..), Sri Sultan rajanya
Indonesia negeriku, orangnya lucu-lucu
Macam-macam budayanya
Indonesia tercinta, orangnya ramah-ramah
Gemah ripah loh ji nawi
Plak ketuplak wewe.

Kau lihat, kan, Sayang? Isinya tentang pengetahuan sosial. Keunikan banyak negara yang ada di dunia, juga keunikan negeri kita, Indonesia. Kalau tidak salah, dulu yang nyanyi Trio Kwek-kwek. Nama penyanyinya adalah Dhea, Affandy, dan Leoni. Sekarang, mereka semua sudah besar, dan dewasa. Kapan-kapan, Ummi kasih tahu deh lagunya.

Kalau Ummi, Bulik, dan Ammah mau nonton, kami harus sudah mencuci dulu. Baju, atau sepatu, semua sudah dijemur. Kadang, kalau sedang iseng, kami pergi tanpa melakukan itu. Hehehe. Mirip kamu saat diminta tidur, lalu menyelinap pergi entah ke mana. Kami pergi biasanya kalau baru ingat, bahwa hari itu ada Panggung Gembira Anak-anak. Langsung lari sekencang-kencangnya ke rumah Mbak Nining (nama putrinya Pak Yunus).

“Akinya baru diambil,” kata Lik Burhan—kakak Mbak Nining.

Dulu, TV memakai aki. Mirip mobil carry, dan granmax itu, Nak. Ada akinya. Jadi bukan pakai colokan listrik seperti TV milik kita. Kalau akinya habis, Lik Burhan entah menyetrumnya di mana. Wah, Ummi ngos-ngosan tuh saat itu. Sudah meninggalkan baju yang belum dicuci, eh, masih menunggu aki.

Dan ... teriakan Yang Uti pun terdengar memanggil kami. Waaah. Kami merayu Yang Uti untuk bisa nonton dulu. Jadi, kalau acaranya sudah selesai, kami akan pulang.

Selain Panggung Gembira Anak-anak. Acara di hari Minggu adalah Album Minggu Kita. Kami tidak terlalu suka, karena isinya lagu orang-orang dewasa. Lagu yang bagi kami ‘saru’ jika dinyanyikan oleh anak-anak.

Begitulah cerita tentang Panggung Gembira Anak-anak, Sayang. Lain kali, In sya Allah, Ummi akan cerita lagi. Sekarang, kita istirahat dulu, ya ... jangan lupa berdoa untuk Ummi dan Abi. Untuk eyang dan simbah yang sudah meninggal. Serta untuk semua orang Islam dengan doa yang baik. []



Comments