Belajar dari Prinsip Hidup Keluarga Nabi Ibrahim A.S


koleksi pribadi
 
Dalam menjalani hidup, seseorang memiliki prinsip yang dengannya dia bisa kuat serta mengambil resiko yang akan terjadi, untuk tetap melanjutkan apa yang diniatkan. Baik berupa dalil, keyakinan, atau motivasi lain. Kali ini Kayla akan berbagi dan Belajar dari Prinsip Hidup Keluarga Nabi Ibrahim A.S

Apa yang Kayla tulis merupakan khutbah dalam Salat Iedul Adha tadi di halaman samping Kids Fun, Jln. Wanasari Km. 10, Yogyakarta.

Ada empat prinsip yang bisa kita soroti :

1.      Berdoa.
Berdoa menjadi satu di antara hal yang sangat penting kita lakukan dalam kehidupan ini, sebab, kita sangat bergantung kepada Allah S.W.T.
Prinsip berdoa yang diteladankan Nabi Ibrahim A.S ada dalam Q.S Ibrahim : 35
Beliau berdoa dan meminta agar negeri yang ditempatinya dalam keadaan aman, serta anak dan keturunanya dijauhkan dari menyembah berhala.

2.      Semangat Berusaha.
Dalam mencapai tujuan, kita sebaiknya semangat dalam berusaha. Hal ini dicontohkan oleh Siti Hajar ketika berlari (sa’i), padahal di saat itu semua tanah gersang dan tandus. Usahanya tidak sia-sia ketika menemukan air yang memancar dari bawah kaki ismail.
Serupa ketika kita mencari rezeki. Gigih di tempat A, namun kerap kali Allah S.W.T memberikannya di tempat B. Tapi, semua tetap karena usaha yang bersemangat, terus-menerus, dan pantang menyerah.

3.      Memiliki Hati yang Bersih dan Tajam
Dengan hati yang bersih, kita bisa membedakan mana baik dan buruk. Semakin bersih hati, semakin tajam ia untuk bertaqwa kepada Allah S.W.T, dan jaminan bagi orang yang bertaqwa adalah dimudahkan urusannya, makin dekat dengan Allah S.W.T, tergapainya Surga dan kenikmatan akhirat, dilapangkan rezekinya, menjadi kekasih Allah S.W.T, dan paling mulia di sisi-Nya.

4.      Tidak Menyombongkan Diri atas Kebaikan yang dilakukan.
Ketika Ismail A.S mendengar tentang mimpi ayahnya, dia berkata, “In sya Allah engkau akan mendapatiku sebagai orang yang sabar.” Beliau tidak mengatakan sebagai orang yang paling sabar, sebab, beliau tahu dan sadar ada orang-orang yang memiliki kesabaran lebih dari orang terdahulu.
Untuk tidak sombong, dibutuhkan ilmu. Dalam hal sabar tersebut, Nabi Ismail A.S memiliki ilmu, pengetahuan tentang orang-orang sabar yang terdahulu, sehingga dia tahu bahwa dirinya masih jauh dari orang-orang itu. 

Itulah empat hal yang bisa kita contoh. Semoga kita dimudahkan untuk Belajar dari Prisip Hidup Keluarga Nabi Ibrahim A.S. tidak berhenti hanya belajar saja, namum mempraktekannya. Aamiin.

Semoga bermanfaat.
Mohon maaf, dan koreksi bila ada kekeliruan.

Terima kasih.
Salam hangat dari tepian Kota Yogyakarta



Comments