Cerita dari Panti Asuhan tentang Breast Cancer Awareness


Siang itu, dua puluh empat purnama sebelum hari pernikahan saya, ibu mengajak untuk menjenguk teman pengajiannya yang baru pulang dari rumah sakit. Beliau baru saja operasi Kanker Payudara. Dan dua puluh empat purnama sesudahnya kabar duka saya terima. Teman ibu telah dipanggil Yang Maha Kuasa. 

Saat ini, saya tinggal di panti asuhan dengan anak asuh keseluruhan remaja putri. Kenangan kisah tentang teman ibu saya menyeruak, mengetuk-ketuk naluri untuk ikut berpartisipasi dalam Breast Cancer Awareness. Ah! Bagaimana caranya? Jika saya menjadi pemateri tunggal, bisa jadi akan bersaing dengan metode salah satu guru mereka. Kok jadi menambah kejenuhan, menemui gaya serupa dalam satu waktu. 

Setiap Selasa sore biasanya saya berbagi sedikit Ilmu kepada mereka. Sore yang dinantikan tiba, saya sudah menemukan satu cara yang akan membantu anak-anak ini untuk menyadari, tahu, paham, tentang Kanker Payudara. Sebelumnya saya mengawali pertemuan dengan pertanyaan, "Adakah tetangga, saudara, teman, atau siapa saja yang kamu kenal dan mereka terkena Kanker Payudara?"
Anak-anak bergantian menjawab, "Ada! Ada! Ada!"


Anak-anak PAY Khoirun Nisa' dalam  #GoPink


Saat mereka mulai tertarik, saya pun bertanya tentang Breast Cancer Awareness. Beberapa anak sudah tahu, sebagian besar lain baru mendengarnya. Saya pun membagi 61 anak menjadi delapan kelompok. Mereka yang menentukan, siapa akan bersama dengan siapa. Satu pesan yang saya pinta, "Tolong imbang antara yang masih SMP, SMU dan kuliah. Jadi jangan sampai ada kelompok yang isinya anak SMP, SMU, atau kuliah semua."

Kedelapan kelompok akan membahas diskusi santai tentang :
1. Pengertian.
2. Penyebab dan Upaya Penyembuhan.
3. Makanan Pemicu Kanker.
4. Memeriksa Payudara Sendiri.
5. Bra yang Aman.
6. Stadium dalam Kanker Payudara.
7. Sikap terhadap Pengidap Kanker Payudara.
8. Kekambuhan.
Tantangan selanjutnya adalah, bagaimana mereka mendapatkan materi yang dapat dibagi dengan teman-teman mengingat keterbatasan. Di Panti Asuhan Yatim Putri Khoirun Nisa'-Yogyakarta, akses internet tidak mudah. Selain memakai modem yang dapat habis dengan waktu tak berprediksi, juga jumlah komputer yang wajib bergantian memakainya. 
Di sini adal tiga lokasi yang diberi komputer; Perpustakaan masjid, dekat ruang makan, dan gudang atas yang baru difungsikan. Tadinya berisi stok sapu lidi, dan benda-benda yang bisa dipindahtempatkan.
Gudang yang disulap

Saya sengaja membiarkan mereka mencari cara agar bisa mengolah materi. Ternyata mereka tidak mengecewakan, pada hari yang ditentukan presentasi pertama cukup mengesankan. Saya begitu menikmati saat-saat mereka menjelaskan pengetian Kanker Payudara yang tak ubahnya dengan satu bentuk tumor di payudara. Secara umum bisa saja diartikan tumor berarti benjolan yang ada pada bagian tubuh.

Jika sebelumnya saya melihat mereka pada tiap malam Minggu sebagai anak-anak yang pentas (acara santai setiap akhir pekan) dengan puisi, drama, nyanyi, atau story telling ala mereka. Hari itu saya melihat ada grogi-grogi yang diupayakan tenang. Ada semangat layaknya anak remaja. Ada pengetahuan yang bertambah tentu saja.

Dalam satu hari diskusi dilakukan oleh dua kelompok. Selain materi, penguasaan materi, dan gaya kekompakan dalam presentasi, saya juga meminta notulen untuk membuat ringkasan kedelapan materi yang ada. Mereka wajib menulis tangan, jadi tulisan yang paling bagus, makalah atau notulen paling lengkap akan mendapatkan hadiah. 

Kegiatan ini sebatas hal sederhana yang dapat saya upayakan. Meskipun mereka masih belia, namun pengetahuan terkini tentang Kanker Payudara yang didapat sebaiknya disebarkan. Entah saat ngobrol santai dengan teman-teman di kelas, bincang dengan keluarga atau saudara (yang memiliki), juga menuliskan apa yang didapat.
"Oh,ya. Silakan kalian buat tulisan secantik mungkin," pinta saya sebelum mereka beraksi.
"Tulisan apa, Bu?"
"#FinishTheFight, #GoPink #BreastCancerAwareness, Khoirun Nisa Orphanage, Yogyakarta, dan Indonesia."

"Buat apa, Bu?"

"Kita Wefie. Fotonya mau saya ikutkan lomba. Gimana? Mau?"

Mereka pun setuju. Dan di bawah ini adalah penampakannya.
Kekurangan yang tidak terlalu menonjol pada presentasi mereka ada dalam; grogi, suara yang agak gemetar, kurang cermat dengan waktu. Itu bukan lah hal yang mendasar, jika kalian siap dan mau untuk terus belajar, tetap mencoba untuk melakukannya.

Tempias cahaya senja mulai menyapa. Burung-burung melintas di langit atas sawah-sawah di samping panti asuhan. Beberapa awan bergulung menyimpulkan senyum. Tumbuhlah kalian menjadi generasi salehah yang peduli dengan Breast Cancer Awareness.
Best Regard
Kayla Mubara With Anak-anak Panti Asuhan Yatim Putri Khoirun Nisa'
Kuton, Tegaltirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta, Indonesia 55573




Tulisan ini diikutkan dalam Giveway Breast Cancer Awareness Mounth




Comments

  1. Metode yg bagus sekali mbaa...:-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih, Mbak Izzawa. Mudah-mudaha bisa menindaklanjutinya. Ada web portal : bidadadriku.com yang isinya sangat membantu.

      Delete
  2. Penyakit perempuan memang serem2, tapi justru itu harus membuat perempuan selalu hidup dengan pilihan & lingkungan yg sehat sejak kecil.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul. Kadang bisa membuat sungkan mempelajari karena takut terdapat penyakit tertentu pada diri kita, tapi kalau enggak tahu justru lebih parah.

      Delete
  3. menyenangkan sekali bisa bergaul dengan para santri ya mbak Khayla...

    * Kanker payudara bisa terjadi pada siapa saja dan mau tidak mau kita harus berhadapan dengannya...maka mengetahui apa itu dan bagaimana pencegahan serta pengobatan pelu ditanamkan kepada generasi muda sejak awal... :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sadar lebih dini mudah-mudahan bisa berhati-hati. Aamiin.

      Delete
  4. Peduli kanker sejak dini...wah siip banget mb Kayla... :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Begitu lah. Saya hanya berpikir saat mereka kembali ke keluarga nanti (yang punya) maka ada sesuatu yang bisa dibisikkan.

      Delete
  5. Menarik, Mbak .... kegiatan positif untuk anak2 remaja itu. Insya Allah mereka akan mengingatnya terus.
    Tulisannya inspiratif, semoga menang yah ...
    *Sayang saya telat tahu info lomba ini*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih, Mbak Mugniar Marakarma. Kemarin dan Hari ini kami praktek ketrampilan membuat kue dan puding. Mudah2an jadi bekal. Kalau tidak buka usaha, ya untuk membuatkan keluarga mereka kelak.

      Delete
  6. Masya Allah kampayenya bagus sekali. berharap banyak anak perempuan lebih mengenal en waspada dengan kanker payudara ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebagian banyak anak-anak yang terpelosok, jadi saya sangat berterima kasih dengan event ini, karena mengingatkan yang belum terpikir dengan baik.

      Delete

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung ... sangat senang bila Anda meninggalkan komentar, atau sharing di sini. Mohon tidak meninggalkan link hidup.

Salam santun sepenuh cinta
Kayla Mubara