Bertemu Mr. Kobayashi di Kampus Fiksi

#KampusFiksi
Sumber

Mungkin saya sedang tidur, dan bermimpi bertemu Mr. Kobayashi di #KampusFiksi. Ternyata kedua mata saya terbuka. Ini sungguhan. Setidaknya Anda bisa menelusuri sedikit catatan tentang pertemuan saya dengan beliau. Siap?

Dalam novel berbahasa Indonesia dengan judul Totto Chan: Gadis Cilik di Jendela, ada sosok kepala sekolah yang begitu istimewa; Mr. Kobayashi. Dan satu murid istimewa yang menjadi tokoh utama dalam novel tersebut, yaitu Totto Chan. 

Uniknya Totto Chan adalah murid yang tidak mau diam, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, dan mampu berbicara dengan waktu lama. Luar biasanya, Mr. Kobayashi mau mendengarkan Totto Chan dalam waktu yang bagi orang dewasa lain sangat menjenuhkan. 

Sebelum masuk ke Tomoe Gakuen, sekolah di mana dikepalai oleh Mr Kobayashi, Totto Chan sudah berpindah-pindah sekolah. Di sekolah yang terakhir ini lah Totto Chan bisa menjadi dirinya sendiri.

Eh, kok ngomongin novel? Katanya mau cerita?

Oke. Tulisan saya ini memang butuh pengenalan dulu tentang siapa Mr. Kobayashi dalam novel itu. Untuk mempermudah cerita, saya akan mengumpamakan #KampusFiksi sebagai Tomoe Gakuen. Haah? Maksudnyah? 

Pertama, maafkan saya untuk judul yang terlampau absurd. Sebenarnya, saya mengumpamakan seseorang sebagai sosok Mr. Kobayashi di Tomoe Gakuen. Sudut pandang yang saya ambil adalah kebaikan dalam berbagi, dan pembebasaannya pada para siswa. 

Saya akan mengumpamakan diri sebagai Totto Chan. Walau dalam kenyataan, Totto Chan menggemaskan, dan saya mencemaskan. Setidaknya bukan dalam semua poin keunikan gadis cilik itu, tapi sebatas ke rasa ingin tahuan ini yang belum terarahkan dengan baik. 

Mr. Kobayashi di #KampusFiksi membebaskan kami untuk bebas memilih penerbit. Serupa, bukan dengan cara Mr. Kobayashi ketika membebaskan para siswanya untuk menjadi diri sendiri? Dan pada saat kami mendapatkan fasilitas berupa tempat tidur, makan, dan hal lain, ini mirip sekali saat Mr. Kobayashi meminta istrinya untuk melengkapi menu makanan pada tempat makan para siswa. Menambahkan menu dari gunung jika lauk atau pelengkap makanan siswa berasal dari laut, serta sebaliknya.

Anda bisa klik ini untuk mengetahui sosok yang saya maksud. Dan bila Anda termasuk satu di antara sekian peserta #KampusFiksi baik yang Non Fiksi atau Fiksi, apakah sepakat dengan analogi yang saya khayalkan? Tapi, cukup sampai di situ saja, ya? Tidak perlu bertanya mana si Takahashi, Tai-Chan, Miyo-Chan, Sakko-Chan, Oe, dan Ryo-Chan.

Saya berdo'a mudah-mudahan Mr. Kobayashi dan keluarga selalu dilimpahi barokah. Bila kelak Mr. Kobayashi lebih sukses dari saat ini dari berbagai sisi, mudah-mudahan saya juga memang seperti Tetsuko Kuroyanagi--Penulis sekaligus tokoh utama dalam novel yang saya sebut, dalam hal kesuksesan menulis. Aamiin.

Tulisan ini sebagai pembuka postingan-postingan yang direncanakan sepulang dari #KampusFiksi Non Fiksi Angkatan Kedua





Comments

  1. walaupun saya ga ngerti dengan novel Totto Chan, tapi ikut mengaminkan doanya semoga bisa menjadi penulis yang sukses, aminnnnn...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin. Terima kasih kunjungannya, Mbak Aiy Ayumna.

      Delete
  2. Mr. Kobayashinya Pak Edi ya Mba? hihi

    *tebaktebakbuahmanggis

    ReplyDelete
  3. Tebakan yang tepat, Mbak Arina Mabruroh.

    ReplyDelete
  4. Wkwkwkkk, pak Edy jadi mr. Kobayashi.
    Ikut mengaminkan doa terbaik buat mr. Kobayashi di dunia nyata ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oops! Jangan kenceng-kenceng, Mbak. Ih, malu nih. Ih ... :)

      Delete
  5. baru pertama kali dengar nih..memang ganteng ya !

    Jumpa lagi dan salam singgah dari penulis blog Hero Borneo

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahaha. Maaf. Terima kasih untuk sudah singgah.

      Delete

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung ... sangat senang bila Anda meninggalkan komentar, atau sharing di sini. Mohon tidak meninggalkan link hidup.

Salam santun sepenuh cinta
Kayla Mubara