Koleksi Pribadi |
Ah, mungkin masih terlalu dini jika saya bicara cita-cita. Anak sulung saya baru 4 tahun lebih, sedangkan adiknya dua tahun lebih. Tapi, mereka sama-sama sudah sering membicarakan kalau besar mau jadi tentara, dokter, atau pak polisi.
Saya jadi tertarik menulis tentang cita-cita. Selama ini dan sejauh ini, orang Indonesia memang melekatkan kata cita-cita pada profesi tertentu. Sebegitu pentingkah melesatkan arah panah tujuan sedini mungkin? Hingga orangtua cenderung menyekolahkan anak-anak mereka berdasar cita-cita itu? Saya jadi bertanya, "Ini cita-cita anak, atau keinginan orangtuanya?"
Saat anak-anak saya kembali mengutarakan cita-cita mereka, saya menambahkan karakter baik di belakangnya. Tentara yang saleh, dokter saleh, atau ... polisi yang saleh. Dalam do'a juga sering saya sebut bahwa, "Anugerahkanlah mereka prestasi sesuai bidang yang Engkau ridloi."
Sah-sah saja memberitahu, gambaran, atau kompas untuk cita-cita yang arahnya profesi. Akan lebih baik jika diikuti karakter yang baik. Betapa saya tidak bisa membayangkan bila cita-cita sebatas tentara tanpa karakter baik. Tentara? Boleeh, tentara yang tidak lupa akan DIA tentu saja.
Alasan saya dengan do'a di atas adalah, anak-anak bebas menentukan tujuan namun tetap dalam pantauan-Nya. Dengan cara ini saya berharap kelak mereka bukan menjadi sosok materialis yang hedonis. Di mana sebuah kondisi yang menjadikan kesenangan sebagai tujuan hidup. Ada nila-nilai kemanusiaan yang wajib ikut tertanam bersama tumbuhnya mereka.
Hanya itu pandangan saya tentang cita-cita. Bila ada yang mau menambahkan? Mari ...
Setuju banget gan, supaya anak tau kemana mereka melangkah..
ReplyDeleteIya, pelan-pelan dulu.
DeleteHm .. setuju dengan Mbak Kayla ^_^
ReplyDeleteTerima kasih kunjungannya, Mbak Mugniar ...
DeleteIya mbak kayla...kalo jadi polisi..polisi yang hafidz quran gitu yaaa... :-)
ReplyDeleteSangat mulia. Idaman mertua dan orangtua ini ...
DeleteIya mbak kayla...kalo jadi polisi..polisi yang hafidz quran gitu yaaa... :-)
ReplyDeleteKlo anak saya....kdng cita2 tergantung film yang ia lihat mb....msh gampang berubah....
ReplyDeleteNamanya juga anak-anak, sah aja, Mbak.
DeleteKalau aku sering bilangnya gini.
ReplyDeleteJadi apa aja, yang penting beriman.
Aamiin.
DeleteSetuju banget, Mbak, soal "ini cita-cita atau keinginan orangtua" itu. Dan, penting banget soal praofesi dan ada karakter baik di sana. Jadi dokter, guru, pengusaha ... yang bertakwa tentunya.
ReplyDeleteIya, Pak. Aamiin.
DeleteApa pun cita-cita anak semoga kelak bisa bermanfaat bagi lingkungan dan sesama :)
ReplyDelete