Bela Diri untuk Anak-anak?



Tidak sedikit yang terkejut bila mendengar ada Balita latihan bela diri. Ada yang berujar, "Masih kecil kok diajarin berantem. Gedenya mau jadi apa?" Atau ada pula yang khawatir jika putra-putrinya menjadi pelaku tindak kekerasan.

Sebagian orangtua begitu sibuk memilih pendidikan pun les-les. Menyiapkan putra-putrinya agar memiliki kecerdasan kognitif (berhubungan dengan otak) yang baik (versi mereka). Padahal Nabi Muhammad S.A.W pernah bersabda : “Ajarilah anak-anakmu berenang, memanah dan menunggang kuda”. (H.R bukhari muslim).

Dalam hadits tersebut memang dirincikan jenis ketangkasannya, namun secara tersirat, bela diri juga masuk kategori ketangkasan yang bisa diajarkan kepada anak-anak. Dalam bela diri ada banyak unsur yang hasilnya tidak jauh dari berlatih berenang, memanah, pun menunggang kuda.

Apa sih sebenarnya yang diperoleh dari bela diri?
- Melatih ketangkasan
- Melatih kewaspadaan
- Mampu menganalisa situasi untuk menyusun strategi bila keadaan darurat

Bela diri bukan melulu soal pukul-memukul, menghadapi lawan, atau musuh. Bahkan untuk anak-anak, mereka belum perlu dikenalkan tentang musuh.

Pada dasarnya anak belajar tentang hidup serta bagaimana menjalaninya sejak dini. Anak di atas 4 tahun perlu diajarkan mengenal dan memiliki ketrampilan sendiri untuk menghadapi bahaya (knowledge of sense of awareness). Walaupun sebagai orangtua, kita tidak ada yang mengharapkan si kecil menemui bahaya. Penanaman sikap waspada dapat membantu anak merasakan hal-hal yang mengandung bahaya atau perlu diwaspadai. (Jerry Wykoff, dan Barbara C Unel dalam buku Teachable Virtues: Practical Ways to Pass on Lessons of Virtue and Character to Your Children (Perigee, 1995) dan Dorothy Law dalam Children Learn What They Live)

Belakangan marak kasus kejahatan terhadap anak. Dari yang dianiaya hingga dihilangkan nyawa. Jangan khawatir anak akan cedera dengan mengikutkannya bela diri. Pelatihnya tahu (sebaiknya mencari yang tahu) apa yang tepat untuk anak kita.

Dalam bela diri anak-anak bisa melatih motorik (gerak) lebih baik, belajar disiplin, serta kepatuhan.

Latihan bela diri akan membantu anak menyalurkan energi negatif mereka. Misalnya saja marah, kesal, kecewa, dan lainnya. Saat latihan mereka bisa memukul sand bag (target memukul dan menendang yang digantung), berteriak, berguling di matras, melompat, menendang bayangan sendiri. Ini menyalurkan energi buruk tadi sehingga diharapkan emosi anak lebih stabil. Mending memukul sand bag, daripada mengamuk tidak jelas, bukan?

Kelebihan lain dari latihan bela diri bagi anak adalah tubuh mereka terlatih, sehingga menjadi lebih bugar. Anak tidak gampang sakit, karena daya tahan tubuhnya meningkat.

Dalam latihan bela diri, anak-anak tidak bisa disamakan dengan orang dewasa perlakuannya. Kendati gerakan sama. Bela diri identik dengan pertarungan, namun anak-anak sebaiknya dikenalkan sebagai teman berlatih, bukan musuh/lawan.

Yang sebaiknya dihindari juga dalam bela diri adalah pemberian hukuman pada anak-anak, dan menakut-nakuti. Hal ini bisa mengakibatkan rasa takut, tidak percaya diri, dan berujung paranoid (curiga kepada semua orang).

Sebaiknya pilih bela diri untuk anak usia dini yang tidak menggunakan alat, pelatih yang paham perkembangan fisik, dan psikis anak, mengerti P3K (jika ada yang luka ringan bisa menolong).

Dan

Bersiaplah menunggui mereka latihan agar membantu pelatih dalam meminimalisir cedera. Bukankah jumlah pelatih dan yang dilatih lebih banyak yang dilatih? Kehadiran Anda dalam pengawasan anak-anak juga memberidukungan pada mereka. Kecuali, mereka memang sudah tidak mau ditunggu.



Dari berbagai sumber
Penulis pernah menjadi pelatih karate untuk anak-anak

Comments

  1. wah mantab mba :) itu baju nya Putih Karate, Tae Kwon Do apa Boxer Tarung Drajat yah...

    ReplyDelete
  2. Aku dulu waktu kecil juga ikut karate, tapi sayang anak-anak malah nggak mau waktu kecil didaftarkan. Pada nggak suka tuh :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe, enggak harus karate. Yang penting bela diri. Dipaksa juga enggak enak. Katanya enggak suka bisa dawali dari ketidaktahuan. Ah, semoga yang terbaik untuk putra-putri kita, ya, Mbak Hidayah Sulistyowati ...

      Delete

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung ... sangat senang bila Anda meninggalkan komentar, atau sharing di sini. Mohon tidak meninggalkan link hidup.

Salam santun sepenuh cinta
Kayla Mubara