3 Resolusi Kebaikan Kepada Orangtua



WallpaperDoc
 Di mata orangtua, anak tetap anak-anak sampai berapa pun usia mereka. Demikian pula ketika mereka menilai kamu. Padahal, kamu sudah merasa besar, dan tidak mau diatur-atur lagi. Kamu mulai mengeluhkan jika orangtua melarang ini dan itu, memberi batasan jam di luar rumah, dan sebagainya. Ya, semua wajar. Kamu memang sedang dalam masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Tapi, apakah akan selamanya begitu?

Mari bersama kenang sebentar, hal apa yang masih teringat hingga saat ini dari kebaikan orangtua. Baik ayah, atau ibu. Apakah mereka meminta balasan darimu? Sama sekali tidak. Sayanganya kadang sebagai anak, kamu terus saja meminta. Bahkan dalam keadaan yang mungkin saja mereka sedang tidak memiliki apa yang diminta. Tidak jarang terjadi perdebatan antara anak dan orangtua, ancaman, sampai tindakan kabur dari rumah gara-gara kamu sangat menginginkan gadget baru, laptop baru, motor baru, dan baru-baru yang lain.

Pernahkah sekali saja kamu berpikir melakukan tiga hal. Namun, lakukanlah itu selama masa yang kamu tentukan sendiri. Misalnya, kamu membuat resolusi kebaikan yang wajib kamu lakukan, baik dalam keadaan senang, atau galau. Bukankah mereka telah melakukan banyak hal yang tidak dapat dihitung dengan jari? Apa 3 hal yang bilangannya tidak menghabiskan jumlah jemari satu tangan ini terbaca sangat banyak?

Berikut di antara 3 aspek resolusi yang dapat menjadi bahan pertimbangan dalam memberi sesuatu kepada orangtua :
·        
  •  Pertama : Resolusi Kegiatan Fisik
Segala kegiatan yang biasanya dilakukan orangtua, masuk dalam kategori Resolusi Kegiatan Fisik.

Coba perhatikan beberapa hari, apa saja yang dilakukan ayah, atau ibu saat mereka bangun tidur, ketika kamu tidak di rumah, dan malam hari. Kamu boleh memilih satu diantara sekian aktivitas yang mereka lakukan dan dengan semangat ’45 kamulah yang mengambil alih pekerjaan itu. Misalnya kamu setiap pagi berjanji akan menyemir sepatu ayah sebelum ke sekolah atau kampus. Lakukan hal ini secara terus menerus. Kamu berjuang sekuat tenaga agar tidak ada yang menjadi alasan untuk melupakan hal yang terlihat sepele ini.

Buatlah jangka pendek dulu, misal satu minggu. Setelah tercapai tambahkan target itu hingga kamu terbiasa melakukannya selama hari yang tak terhitung lagi. Jika sudah melewati masa satu bulan, setengah tahun, satu tahun ... berikan reward pada diri sendiri, apa pun bentuknya.

Hal ini akan lebih berarti jika kamu berhasil mengajak satu teman melakukan hal yang sama. Jika temanmu mengajak teman lain, maka mudah-mudahan akan ada pahala kebaikan yang meridoi segenap langkah hidup.

  • ·         Kedua : Resolusi Kegiatan Non Fisik.
Segala kegiatan yang sifatnya hanya kamu yang tahu, masuk ke dalam kategori ini. Kamu bisa memanjatkan do’a-do’a kebaikan pada Allah S.W.T untuk rezeki mereka, kesehatan, dan hubungan dengan tetangga atau yang lainnya.

  • ·         Ketiga : Resolusi Hubungan Sosial.
Untuk resolusi ini kamu bisa melakukan kunjungan pada keluarga yang sudah lama tidak dikunjungi. Istilah yang sering digunakan adalah menyambung silaturahmi. Ada sebuah cerita yang pernah saya dengar dari orangtua saya. Menyampaikan/memberi salam juga termasuk bentuk mempererat tali silaturahmi. Di dalamnya terdapat keajaiban dari-Nya. Kisah itu adalah tentang seseorang yang dititipi salam saat bepergian. Orang itu mengiyakan hingga dia bertekad akan menyampaikan salam titipan. Pada akhirnya pembawa salam selamat di jalan hingga sampai ke tujuan, sementara teman lainnya ada yang meninggal dan terluka karena kecelakaan. Ya! Orang itu membawa salam. Do’a keselamatan bagi kaum muslim di mana pun.

Di antara manfaat menyambung silaturahmi ada dalam Sabda Rosululloh :
”Tidak ada satu kebaikan pun yang pahalanya lebih cepat diperoleh daripada silaturahmi, dan tidak aka satu dosa pun yang adzabnya lebih cepat diperoleh di dunia, disamping akan diperoleh di akherat, melebihi kezaliman dan memutuskan tali silaturahmi.”

Dan kerugiannya ada dalam  Surat Muhammad ayat 22-23 :
"Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka."

Allah swt. memvonisnya sebagai orang yang terkutuk, dengan telinga ditulikan dan penglihatan dibutakan.  Nasihat-nasihat baik tidak akan bisa masuk telinga dan merasuk hatinya. Ia juga kesulitan melihat kebenaran walaupun kebenaran itu nyata di depan mata. Na’udzubillah.

Tiga resolusi di atas hanya bagian kecil dari banyak bagian yang dapat dilakukan anak untuk orangtua. Resolusi ini bisa juga diterapkan untuk orang yang berjasa pada kita, baik mereka adalah guru, simbok yang membantu pekerjaan rumah tangga, dan mamang supir.

Tulisan ini merupakan rangkuman nasihat pengasuh pada anak-anak putri PAY Khoirun Nisa’ – Yogyakarta.


Penulis adalah Ibu Rumah Tangga yang tinggal di PAY Khoirun Nisa’ Kuton, Tegaltirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta, 55573. 
Blog : www.kaylamubara.blogspot.com FB : Kayla Mubara, Twitter : @KMubarokah.



Comments

  1. menyambung tali silaturahmi walau kadang hanya via telepon atau pesan singkat, menurut saya cukup membantu mendekatkan hubungan kekeluargaan satu sama lain...karena terkadang kita gak bisa menghindari perpisahan dari rumah orang tua/keluarga...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul. Tapi mengusahakan bertemu langsung juga bisa direncanakan. Jadi ingat, saya suah 2 tahun belum bertemu Eyang putri ...

      Delete
  2. Ga bakal pernah cukup ya, Mba. Seberapa lama pun kita merawat orang tua ga akan pernah menyamakan jasa mereka ke kita

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya. Bahkan sampai kita punya anak, rangtua masih berbuat baik pada kita.

      Delete

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung ... sangat senang bila Anda meninggalkan komentar, atau sharing di sini. Mohon tidak meninggalkan link hidup.

Salam santun sepenuh cinta
Kayla Mubara