Keempat jawaban itu pernah saya dengar dari orang yang berbeda. Lucunya, saat yang berpendapat bahwa Karate identik dengan ngeri, dia tidak tahu saya praktisi seni bela diri ini. Dia begitu bersemangat membuat opini, "Enggak ada lembut-lembutnya ... enggak bakal ada yang anggun kayak kamu deh." Itu ucapan teman wanita lo, ya? Karena usia sudah di atas 24 waktu mendengar ini, saya cool saja. Saya dengarkan sampai dia puas. Mungkin kalau masih di bawah 20, ada sedikit emosi atau rasa yang meletup-letup pingin noel pipi, atau pundaknya kali ... tapi, bukan ini yang akan saya bahas.
- Karate itu Serem.
Pendapat ini lebih sering karena melihat para Karateka sedang latihan bertarung, memukul benda keras, atau membanting. Fakta yang sebenarnya adalah, karena kita belum tahu lebih banyak selain yang terlihat itu. Jika mengawali latihan langsung dengan perkelahian ala-ala jagoan, maka kata serem memang pas.
Pada awal kita latihan karate akan dikenalkan dengan hal-hal yang terlihat begitu mudah. Misalnya belajar mengepal. Kepalan (sering disebut dengan Ken) seni bela diri ini berbeda dengan kepalan saat kita mengulek bumbu dapur, atau sambal.
Selain itu cara berdiri juga diajarkan. Sebelum sampai tahap Kumite (pertarungan), ada gerakan-gerakan dasar yang dipelajari secara terus-menerus. Kalau sudah begitu otot jadi terbentuk, pada waktu memukul dan menangkis, pun membanting ... mereka sudah terlatih. Enggak sakit. Akting gitu, tapi tetap bertenaga, dan pas hampir mengenai korban.
Karate? Apa enggak Jadi Kasar?
Kasar sebelah mananya? Orangnya? Hihi. Kalau ini mah bawaan orok kali. Oops! Sejatinya latihan Karate tidak menyebabkan seseorang menjadi kasar, bahkan bisa menjadi melembutkan hati.
Kasar ...
Karena masih belum paham falsafah, menguasai gerakan, dan intinya belum menguasai diri. Ada perasaan jagoan jadi-jadian dalam diri sehingga merasa 'Aku Kuat' (agak pengalaman nih).
- Karate mah Suliit.
Karate? Apa enggak Jadi Kasar?
Kasar sebelah mananya? Orangnya? Hihi. Kalau ini mah bawaan orok kali. Oops! Sejatinya latihan Karate tidak menyebabkan seseorang menjadi kasar, bahkan bisa menjadi melembutkan hati.
Kasar ...
Karena masih belum paham falsafah, menguasai gerakan, dan intinya belum menguasai diri. Ada perasaan jagoan jadi-jadian dalam diri sehingga merasa 'Aku Kuat' (agak pengalaman nih).
- Karate? Ogah ah, olah raga keras.
Jadi, jika Anda seorang muslimah dan ingin latihan Karate, tidak sesulit yang dibayangkan. Daftar-latihan ... latihan ... dan latihan. Tidak perlu berhenti jika badan pegal-pegal di awal latihan, sama seperti olah raga lain, pada masa ini memang otot masih dalam masa penyesuaian.
Penulis pernah melatih Karate untuk anak-anak
Ciaaaat...
ReplyDeleteAwas lho kalau macem-macem...
Belum tau aja
Haia ... Saya ambil jurus jitu ... ajian seribu langkah. Hehe
ReplyDeleteFotonya keren mbak...
ReplyDeleteSaya setuju bahwa karate atau beladiri apapun jangan hanya dilihat dr permukaannya saja...
Yang paling sy sukai krn bisa membela diri sendiri pas kondisi terdesak apalagi kita wanita...
Saya dulu pas smp pernah latihan silat tp berhenti krn bajunya hilang pas selesai latihan... :)
Kalau sudah emak-emak macam saya sangat membantu kebugaran.
DeleteJika sebatas permukaan memang sering kelirunya, ya?
Waduh, baju aja bisa hilang ...
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete