Koleksi Pribadi |
Pada mereka kuingin bicara
Tentang cinta yang tak kunjung tiba
Koyak urat-urat dalam kerontang sukma
Meranggas; terkungkung luka, lara, nestapa
Tiada lagi hijau
Apalagi pantul cahya berkilau
Telapak yang dulu hantarmu di antara suara burung berkicau
Layu ... berdebu ... dalam rasa nan kacau
Akulah si daun
Kan membantumu mendengar, bila terpajang di belakang netra
Akulah si daun
Kan hantarmu masuk dan berteduh dari bayu, kala ada dalam bangunan manusia
Akulah si daun
Kan bolak-balikan rasa, saat kau sedih, tertawa, pun jatuh cinta
Akulah si daun
Kan buatmu congkak, pada masa kau berasa di atas impian dunia
Akulah si daun
Kan bocorkan rahasia, umpama tanpaku kau tiada kan meronce kata; bicara
Akulah si daun
Yang kau eja bila mengeja kalam-Nya tanpa alpa; sesadar-sadar nyata
Akulah si daun
Kunci rahasia, penghubung dunia, Surga, dan Neraka
Pondok Cahaya-Yk, 25.26.2015
Puisi ini meraih juara ketiga pada Sayembara Cipta Puisi bertema Ketika Daun-daun Membahasakan Nestapa di KBM (Komunitas Bisa Menulis), September 2015
Comments
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung ... sangat senang bila Anda meninggalkan komentar, atau sharing di sini. Mohon tidak meninggalkan link hidup.
Salam santun sepenuh cinta
Kayla Mubara