Blog, Ruang untuk Menciptakan Peluang

Klik untuk Info




 Salam semangat, Sobat kaylamubara ...

Alhamdulillah ada Giveaway tjakep di blog Mbak Uniek Kaswarganti, hingga saya bisa ikut nimbrung belajar. Temanya touch sampai kebawa mimpi. Saya bangeeet. Terutama di bagian jungkir balik ... hehe. Memangnya kenapa? Ya, saya ini baru belajar ngeblog, otodidak pula. Kalau enggak jungkir balik berarti namanya salto, seringan-ringannya ya pusing pala belbi. Ampuun.

Satu tahun lalu, saya pernah memiliki blog dengan domain pribadi. Ikut-ikutan teman saja beli, katanya sih bisa dapet duit dari ngeblog. Wuiiih. Ngiler juga membaca kalimat itu. Sayangnya, saya mandeg, boro-boro tahu dari mana arah dapat duitnya, update saja sepelan kura-kura. Sampailah blog tersebut menemui ajal. Saya melongo. Kok bisa enggak dapat apa-apa selain follower? Mana waktu itu saya ikut-ikutan teman ... kolom komentarnya saya gembok. Hahaha. Katanya biar enggak ada yang komentar miring. Nyatanya sikap saya yang ngekor itu malah bikin senyum tersungging.

Masa lalu biar lah berlalu. Saya bangkit dan berjuang untuk move on. Tiga bulan yang lalu saya membuat blog ini. Dengan segenap kesadaran rasa akan betapa bodohnya saya, maka saya ambil tema Long Life Education. Hal itu pun tidak serta merta saya buat. Setelah dua bulan ngeblog, baru saya temukan konsep yang akan saya jadikan pegangan hingga hari kemudian. Untuk mendisiplinkan diri, saya membuat program pribadi. One Day One Post. Satu istilah yang standar, tapi mudah-mudahan saya bisa menjalaninya dengan tidak biasa. Aamiin.

Program Harian Blog Saya

Long Life Education memberikan saya ruang tersendiri. Blog adalah satu di antara caranya. Kemudian, belajar apa saja sih yang saya jalani selama ngeblog? Oke, saya buka satu per satu ...

1. Belajar Menulis,  Membuka Peluang Menjadi Penulis.

Sebenarnya saya menyantumkan penulis sebagai profil pekerjaan saat ini. Banyak teman-teman yang sungkan menuliskan kata penulis, walaupun mereka sudah memiliki buku. Alasan yang diucapkan pun beragam. Ada yang merasa belum pantas, buku belum nama sendiri, dan jarang nulis. 

Bagi saya, inilah tantangannya. Jujur, saya juga belum punya buku dengan nama sendiri selain Diary Ramadhan tahun 2014. Saya juga baru punya buku-buku antologi yang nota bene penerbitnya belum terkenal. Tulisan saya belum membombardir media. Jika dikalkulasi paling tiga bulan sekali ada yang dimuat, itu pun masuk kategori sering. Tapi, semua bukan lah alasan untuk saya tidak berani menyantumkan kata penulis dalam profil.

Bukan untuk sombong. Siapa saya di hadapan Yang Kuasa sampai berani membusungkan dada? Kata P-e-n-u-l-i-s justru membuat saya bersemangat. Saya ingin menyelaraskan diri dengan aktivitas sehari-hari. Sudah berani mengatakan diri sebagai penulis, ya harus nulis. Blog menjadi tempat yang pas untuk menyalurkannya. Dengan begini peluang menjadi Penulis Kece sudah terbuka. Tinggal bagaimana saya menempa kemampuan. Semoga mewujud. Aamiin.

Kendala yang paling sering saya temui dalam belajar menulis adalah ketika menemui jenis tulisan baru. Misalnya review produk, ini menjadi hal sangat baru bagi saya. Kalau review buku lumayan mulai belajar, tapi produk? Tantangan lagi. 

Untuk mengatasi kesulitan dan kebigungan, saya biasa menelusup ke blog teman-teman yang menang lomba. Asyik kan dapat ilmu gratis tapi enggak murahan? Alhamdulillah masalah bisa diatasi. Meski pelan, saya berusaha belajar dan menerapkan bagaimana membuat cerita yang sampai ke hati pembaca. Belum lagi belajar tulisan yang ramah google. Fyuh. Elap keringat dulu. Pencapaian In Sya Allah berbanding lurus dengan usaha yang dilakukan. Aamiin.

Bonus Belajar Terbaru


Bonus Belajar Menulis

2. Belajar Bersosialisasi, Membuka Peluang Banyak Relasi, Juga Menjalin Silaturahmi.

Saya hidup di lingkungan panti asuhan. Keluar adalah emas berlian. Ngeblog membuat saya keluar, dan saya mendapatkan lebih banyak hal dibanding dengan emas berlian. Satu di antaranya bernama silaturahmi, kedua adalah saudaranya--menambah relasi. 

Bisa diangankan, selama lima tahun saya menghabiskan waktu lebih banyak di rumah. Sebelumnya, saya biasa 90 % di luar dan 10 % di rumah. Jika saya membiarkan keadaan itu berjalan, saya khawatir lama kelamaan otak saya istirahat di tempat. Bisa gawat. Lalu, teman-teman yang mengiringi langkah saya entah berpencar ke mana. Alhamdulillah ada blog. Teman-teman bisa tahu postingan baru, kami kembali berkomunikasi, bahkan ada tawaran bertemu lagi. Subhanallah. Indah.

Dengan blog walking, saya menjadi bertambah teman. Tahu lebih banyak taste tulisan, ditambah mengeratkan ikatan persaudaraan dengan yang sudah kenal. Seperti air mengalir, kami sama-sama ingin berbagi manfaat. Ini menambah hidup kian bersemangat.

Masalah yang muncul biasanya tidak terlalu runyam dalam menjalin silaturahmi ini. Paling-paling kadang istighfar karena BW belum mendapat kunjungan balasan. Hehe. Manusiawi, kan?

Bertemu Teman-teman Baru yang Tadinya Enggak Kenal
3. Belajar Teknologi, Berpeluang Enggak Gaptek Lagi.

Blog merupakan bagian dari teknologi informasi. Dengan membuat, memiliki dan mengisinya, saya belajar sedikit-sedikit tentang teknologi. Ya, biar tampang agak kurang imut, senyum kadang masih dikira cemberut, tapi kalau enggak terlalu gaptek pan masih lumayan. 

Sebelum ngeblog, mana saya tau apa itu link hidup. Untuk kata link saja selalu saya lekatkan dengan hubungan antar manusia. U-la-la. Alangkah nelangsanya bila hal itu masih saya genggam. Untungnya tidak ada Award yang dikhususkan bagi Ibu Rumah Tangga paling kepo sedunia. Bila ada, saya khawatir medalinya akan dikalungkan ke leher saya. 

Persoalan yang menjadi tantangan saat belajar teknologi itu ... pada saat memahami istilah-istilah. Saya mengatasinya dengan menyapa Mbah Kakung Google. Tinggal ketik apa yang ingin diketahui, maka deretan tulisan siap mengantri atau dipilih untuk dibaca. Dengan begitu berkurang lah kadar ke-kepo-an saya. Enggak gaptek level 10 lagi.

Juara bagi Diri Sendiri

4. Belajar Marketing, Berpeluang Menjual Something or Anything.

Masih melipat kerutan dahi?
Banyak, sangat banyak peluang untuk menjual (something) melalui blog. Kalau blogger yang sudah lama mengasah pedang ilmunya di dunia blogging, saya yakin tidak butuh keterangan lebih lanjut. Tapi bagi sesama pemula, bisa jadi ini berpeluang mengabarkan, atau mengingatkan. 

Jual jasa? Bisa.

Jual barang? Bisa.

Jual naskah? In Sya Allah bisa.

Dan yang saya tuliskan tentu masih lebih sedikit dari kenyataan yang sebenarnya ada.

Tidak ada masalah, ya bukan hidup namanya. Dalam belajar marketing ... karena blogger pemula saya ambil sampel menjual postingan. Maksudnya mengiklankan postingan baru kita agar dikunjungi pembaca. Bagaimana menata kalimat yang menarik, tampilan yang mengena, dan berinteraksi yang baik. Saya masih mempelajari ini. 

Dan yang terakhir ....

5. Belajar Ngeblog (tentu saja), Berpeluang Membuka Banyak Peluang .

Selain empat peluang yang sudah saya tulis sebelumnya. Menurut kisah para blogger sukses, penulis kece, bapak/ibu/om/tante kakak yang lebih dulu eksis, blog itu membuka peluang rezeki. Aneka rezeki. Yang tadinya tidak mungkin menjadi mungkin.

Misalnya saja membuka peluang mendapatkan hadiah. Rupa-rupa hadiah. Mirip dengan ikutan Giveaway ini, saya membuka peluang untuk mendapatkan : Vocher Belanja dari Tokopedia, Tiket XXI juga dari Tokopedia, Decoupage Chopping Board, Clutch, Boneka Batik, Boneka Karakter, Tempat Tisu Cantik, Cosmetik Box, Dompet, T-Shirt, Tas Hand Made, Buku, dan Aneka Merchandise. 

Mau? Ikut yuk GA-nya ...

Nah, dalam belajar ngeblog ini dia nih yang paling banyak kendala. Maklum, kalau Anda melambaikan satu tangan, bilangan jari dikurangi dua baru ketemu jumlah bulan berapa lama usia blog ini.

Paling seru itu pas baru belajar mengatur template. Klik google chrome-ketik-baca-praktek. 

Sudah pasang, eh, kok masih jelek. Ganti lagi. Pasang lagi. Entah sudah berapa kali utak-atik template. Maunya sih sudah seperti tampilan blog kece yang profesional. Tapi, kalau saya beli kok jadi kurang belajar. Dan juga, kurang kenceng pegang dompet. Kalau bisa irit dengan tampilan enggak limit. Just do it (motto emak-emak tanggal tua). 

Judul Buku yang Menyemangati agar Terus Maju

Pada akhirnya saya menyeru pada diri sendiri ...

Ciptakan Peluangmu! Teruslah Maju dan Jangan Berkelindan Ragu.

Hanya itu yang bisa saya tulis. Bila ada kalimat sedikit narsis, memang itu kesengajaan penulis. Bila ada yang kurang manis, bisa ambil cermin dan tataplah dengan senyum ... betapa manis seraut wajah di sana. Ya. Wajah Anda. Semoga bermanfaat.

Comments

  1. Replies
    1. Terima kasih motivasinya, Mbak Hermini Yuliawati ...

      Delete
  2. Wah, keren one day one post-nya mb kayla... Salut dg mb kayla yg dlm satu bln bs buat bnyak blogpost. Sukses mbak... 😃

    ReplyDelete
    Replies
    1. Belum keren, Mbak. Masih bertahap. Aamiin untuk do'a kerennya.

      Delete
  3. wiiihh, tulisannya cakep mak.
    Secara ga langsung udah pernah ngeblog dari setahun lalu ya mak. Semoga kali ini ga mandeg lagi. Aamiin :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya. Begitulah kisahnya ... Semoga tidak madeg lagi. Aamiin.

      Delete
  4. Mbak Kayla keren. ^^ salut. Mau dong belajar nge-blog dari Mbak Kay

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kita belajar bareng, Dik Kazuhana El Ratna Mida. Di Grup Blogger Muslimah ada tempat diskusi baru khusus pemula dalam blog. Cek saja

      Delete
  5. Aku setuju banget sama yang belajar marketing. Sebelumnya selalu berpikir kalo ngeblog itu kan "curhat" tapi semakin ke sini kok semakin banyak peluangnya. Sukses GAnya ya Mba.

    ReplyDelete
  6. Iyess. Hehe. Sukses juga untk Mbak Ruth Nina

    ReplyDelete
  7. Salut Mbak, dirimu pembelajar yang cepat. Sekarang perkembangannya gak selambat kura2 tapi sepesat kuda berlari ... keep blogging :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini karena berinteraksi dengan orang-orang seperti Mbak Mugniar. Aamiin, Allohumma Aammin untuk do'anya.

      Delete
  8. Wah jeng Kayala Mubara emang selalu keren. Teringat orang yang pertama aku temui di ujung tangga JDC waktu WS KBM, kenapa ya dirimu, padahal waktu itu kita juga belum akrab di facebook. Mungkin karena dari sosok Kayla Mubara aku harus banyak belajar, walaupun kita sama-sama sabuk hitam (bedanya aku beli di pasar :D ).

    Good job deh, semoga sukses, nyong arep milu ya wis telat.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yang komentar juga keren. Hehe, masih ingat aja. Beli di pasar? Oh, itu yang untuk seragam sekolah dong. Ini DL 10 Oktober kok. Ikutan saja, belum telat.

      Delete
  9. menjadi blogger, memang membuka banyak peluang, saya merasakan itu :)
    keep blogging :)

    ReplyDelete
  10. Makin mantap aja postingan di blog ini. Saluuut, deh :)

    ReplyDelete
  11. Salut sekali sama mba kayla yang konsisten menulis...apalagi program one day one postingan serta tema postingan setiap hari..saya dari dulu pengen gitu tapi smp sekarang belum kesampaian..

    ReplyDelete
  12. Salut sekali sama mba kayla yang konsisten menulis...apalagi program one day one postingan serta tema postingan setiap hari..saya dari dulu pengen gitu tapi smp sekarang belum kesampaian..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Masih kuantitas yang terkejar, kualitas terus belajar.

      Delete
  13. Selalu salut sama mereka yang bisa one day one post :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mudah-mudahan kualitasnya ngikut, enggak muter-muter saja di satu kondisi. Aamiin.

      Delete
  14. Terakhir kali aq bisa one day one post itu ya pas event blogdetik yg 30 hari non stop ngeblog Mba. Luar biasa terengah-engah tapinya :) Semangat ya mba....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau blogdetik mah keren abis, Mbak. Deg-degannya kerasa, perjuangannya juga.

      Delete
  15. Wah... One Day One Post. Keren.
    Saya berarti, One Day Five Post. hehe

    #Lanjutkan, mbak.

    ReplyDelete

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung ... sangat senang bila Anda meninggalkan komentar, atau sharing di sini. Mohon tidak meninggalkan link hidup.

Salam santun sepenuh cinta
Kayla Mubara