Memetik Pelajaran dari Kumpulan Cerita

Judul Buku : Kumpul Bocah
Penulis : Tim LovRinz and Friends Bercerita
Penerbit : LovRinz Publishing 
Penyunting : Shabi Dan
Proof Reader : Rina Rinz
Tata Letak : Shabi Dan
Desain Sampul : Ivan LovRinz
Ilustrasi Sampul : Durroh Fuadin K
Jumlah Halaman : 122 halaman
ISBN : 978-6020849-12-6
Resensor : Kayla Mubara; Pecinta Dunia Anak

Cover Buku nan Manis 

Saat di kelas tidak siapa-siapa, Adi melihat uang Rp. 100.000 di meja pak guru. Kebetulan, dia sedang butuh uang untuk bisa memiliki buku penunjang pelajaran. Ambil? Enggak! ... Ambil ... apa enggak? Adi pun mengambilnya. Hati merasa tdak tenang, wajah ibu membayang. Apakah yang terjadi pada Adi selanjutnya? (hal. 7).

Dalam cerita ini, Ury Ayu Masitoh sebagai penulis menyampaikan pesan tentang kejujuran.  

Pada lembaran lain ada Dini yang biasa rengking satu. Dia merasa akan selamanya jadi nomor satu, walaupun tidak belajar. Ibunya sudah memberikan nasihat, Dini malah nonton TV pada saat ujian. Apakah Dini tetap rengking satu di saat penerimaan rapor? (hal. 61).

Ada pesan yang tersemat agar sebaiknya tetap belajar dalam kondisi bagaimana pun. Dan melakukan ketidak disiplinan akan membuahkan rasa menyesal. Kazuhana El Ratna Mida menuliskan cerita ini dengan tertata rapi.

Bagaimana jika kamu menemukan dompet berisi uang tiga juta seperti Rahmat? Sekali pun dia belum pernah memegang apalagi memiliki uang sejumlah itu. Mamak yang mengetahui hal itu justru menuduh putranya mencuri. Hati Rahmat sangat sedih. Apakah Rahmat bisa mengatasi masalah dengan mamaknya? Lalu, uang dalam dompet itu bagaimana ya ...? (hal. 95). 

Rinidiyanti Ayahbi menyiratkan pesan bahwa berbicara terbuka dengan orang dewasa bisa membantu  menyelesaikan masalah. Seperti yang dihadapi oleh Rahmat.

Ada dua puluh bonus satu cerita dalam buku ini. Kisah-kisahnya mengangkat tema universal yang membantu anak-anak menemukan citra diri mereka. Kesederhanaan dan suara hati anak-anak tertuang dengan penuh kasih dalam setiap kisah. 

Selamat membaca.