Selembar Kenangan




Bayu meletakkan kado berwarna fuchsia di atas tumpukan kado warna-warni dengan bentuk beraneka. Dia melihat sebelah kanan, pasangan-pasangan silver dan gold anniversary begitu menikmati kehangatan pesta. Dua jenak, visualnya beralih ke kiri, para pria membiarkan kekasihnya bermanja di bawah belaian cahaya senja. Namun langit cerah seolah menumpahkan panah-panah bening basah dalam pandangannya.


Deburan ombak mengiringi debaran jantung laki-laki bercambang itu. Langkahnya terbata menuju sepasang pengantin dengan rona bahagia. Pelangi, mantan tambatan jiwanya dulu, kini bersanding dengan Awan. Yah! Sosok pria satu indekos dengannya di masa kuliah itu berhasil mendaratkan keyakinan di hati gadisnya menuju ikatan suci.


‘Pelangi, hari ini, bagiku, kau hanya satu warna! Kau sosok merah yang meletakkan irisan cabai bertabur bubuk lada pada dua kornea. Lihat! Sorot matamu seolah bicara menghiburku agar sebaiknya aku mengurungkan bulir bening menusuk dua ujung mata.’

Kilatan kamera mengabadikan Bayu, satu-satunya tamu tanpa pendamping bersama sepasang pengantin. Bibirnya tersenyum, tapi matanya memendam kepedihan. Betapa ingin dia menghempaskan diri pada gulungan air laut, mengikuti arusnya hingga membenturkan diri pada sebongkah karang.

Sekarang, laki-laki berkaca mata hitam itu menggenggam selembar kenangan lalu. Meletakkan dengan hati-hati pada sapuan ombak, membiarkannya lepas arungi samudera. Seorang anak kecil berlari menghampiri dari belakang.

“Pa-pa, lihat ada pelangi jauh di sana!” teriak anak itu seraya mengacungkan telunjuk ke arah barat daya. Bayu menyisakan bulir-bulir gerimis, akhir hujan kepedihan dalam hatinya .

‘Ah! Bahkan lukisan langit itu akan selalu mengingatkanku padamu, Pelangi,’ lirihnya.

Sembilan tahun berlalu sudah. Bayu berusaha mengusir bayangan wanita pelangi yang pernah memoles hidupnya. Dia sudah berkeluarga, begitu pula dirinya. Ternyata, Bayu memang tak layak membadai hanya untuk memencarkan Pelangi dari pelukan Awan.

Rekam jejak belajar menulis. Yogyakarta-03112014
#CeritaMini

Comments