Kencangkan Dompet agar Tidak Kepepet



Menabung berarti menyimpan uang/sesuatu hingga terkumpul menjadi uang/sesuatu yang berjumlah lebih banyak, membiarkan, tidak menghambur-hamburkan hanya untuk menuruti hawa nafsu.

Tidak bisa dipungkiri jika sebagian banyak wanita mudah lapar mata. Demikian juga dengan saya. Jika dulu—waktu belum menikah, saya biasa belanja setelah gajian. Tak jarang bila tanggal 20 di tiap bulannya saya baru mengirit pengeluaran. Saat ini saya belajar menabung dengan dua macam tabungan. Saya menyebutnya sebagai tabungan jangka panjang dan jangka pendek.

Pertama, tabungan jangka panjang tidak akan diambil dalam waktu dekat. Ini bisa disimpan di bank, atau dibelikan perhiasan. Jika ditabung di bank, kita merasa aman karena uang ada yang menyimpan secara resmi. Apabila dibelikan perhiasan, kita bisa memakai perhiasan sekaligus investasi—menjualnya saat benar-benar dibutuhkan (seperti anak masuk ke universitas, beli properti, atau lainnya yang bersifat kebutuhan primer).

Kedua, tabungan jangka pendek berarti memiliki jangka waktu yang lebih sedikit dari yang pertama; kalau sudah mencapai sejumlah uang yang akan digunakan segera diambil, lalu mengganti dengan target lain yang ingin dibeli/digunakan.

Masalah yang muncul berikutnya adalah bagaimana kita bisa menabung, padahal pemasukan minim—menurut kita?

Berikut ada delapan langkah yang mungkin bisa dicoba, agar kita bisa menabung:

1.   Usahakan tidak melakukan belanja bulanan di awal bulan, tapi di akhir. Caranya adalah membuat notes, apa saja yang akan dibeli, lalu simpanlah sejumlah uang itu di amplop tersendiri. Simpanan baru digunakan pada tanggal yang direncanakan, tanggal 23 misalnaya.

2.   Sebaiknya tidak membuat daftar menu mahal di awal-awal bulan. Cukup yang memenuhi standar kebutuhan gizi, namun terjangkau. Bisa buat planing bahwa pada tanggal 27 nanti mau makan di luar, baik bersama keluarga atau bersama anak panti asuhan.


3.  Setiap akan memasak beras, ambillah beberapa genggam—secara rutin. Kumpulkan beras-beras tersebut dalam wadah tersendiri, dan hanya diambil secara periodik, setiap akhir bulan misalnya. Tidak harus menjualnya di awal bulan berikut, tapi kita bisa memakainya lagi dengan syarat membayar sejumlah uang untuk menukarnya. Uang tersebut langsung masuk ke dalam dana yang direncanakan untuk ditabung.

4.    Segera masukkan uang ke bank di awal bulan. Bisa 2/3 dari seluruh uang yang diterima di awal bulan. Bila memegang uang tunai sedikit, akan membantu mengurangi lapar mata.


5.   Catatlah semua pengeluaran harian, walaupun tidak memiliki buku khusus, tentu saja memilikinya akan lebih baik. Kita bisa mengontrolnya, membandingkan dan meneliti apa-apa yang sudah kita belanjakan.

6.   Buatlah sebuah daftar barang yang mungkin dibeli bulan depan, pada bulan ini. Beri check list, pilah-pilah dan cermati dengan baik mana yang merupakan kebutuhan, keinginan, atau mana yang sekedar lapar ingin, pun iri dengan tetangga. Prioritaskan kebutuhan di atas keinginan.


7.      Pasang gambar target bahagia kita bila berhasil menabung, entah itu berupa sekolah favorit anak, liburan, atau agenda berbagi dengan sesama.

8.      Berikan hadiah pada diri sendiri saat berhasil menabung. Tidak perlu berupa sesuatu yang merepotkan, bahkan mungkin cream bath beberapa menit cukup untuk berelaksasi.


Mari kita kencangkan dompet agar tidak kepepet di akhir bulan. Jika bisa berhemat, kenapa musti berhutang?

Itulah tips-tips sederhana dari saya. Yang paling mengerti diri kita adalah kita sendiri. Bila pengeluaran berlebih kerap dilakukan, bersiaplah menuai sesal di kemudian hari. Semoga tulisan sederhana ini bermanfaat. Terima kasih.

Jumlah kata : 515 kata

Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Share Tips Menabungmu bersama Blog Emak Gaoel dan Cermati



Comments