Gelembung-Gelembung Sabun



  
Fadlan melompat-lompat gembira. Di tangan kirinya memegang botol kecil berwarna biru. Tangan kanannya memegang kawat kecil yang melingkar ujungnya. Dia berpapasan dengan Zakiya yang sedang bersepeda.
“Kamu bawa apa, Fadlan?” tanya Zakiya setelah mengerem sepedanya.
“Ini dia!” teriak Fadlan. Dia memperlihatkan botol kecil dan kawat begitu dekat ke muka Zakiya.
“Ya ampun kirain main apa,” balas Zakiya sambil tersenyum.
Anak TK Nol Besar itu kembali mengayuh sepedanya. Fadlan mencelupkan kawat ke lubang botol, lalu meniupnya. Sebuah gelembung bening seukuran bola kasti terbang dari arah kawat mengikuti embusan angin.
“Fadlan! Sini sebentar!” Zakiya melambai-lambaikan tangan. Fadlan meletakkan mainannya di atas pot bunga. Entah apa yang mereka bicarakan.
Ketika itulah datang Romlan. Tanpa meminta izin, dia langsung mengambil mainan Fadlan.
Romlan asyik bermain. Dia berlari kecil ke sana-ke mari mengejar gelembung bening. Tiba-tiba kakinya tersandung pot bunga. Isi botol milik Fadlan tumpah, airnya merembes ke tanah. Pada saat bersamaan Fadlan dan Zakiya mendekat.
“Yah! Aku enggak bisa main gelembung sabun lagi deh,” keluh Fadlan. Wajahnya tampak murung.
“Ma-af, ya, Fadlan … Aku memainkan mainanmu tanpa permisi,” sesal Romlan. Fadlan masih menekuk wajah. Dia membeli cairan untuk gelembung itu bersama omanya kemarin. Penjualnya enggak ada di komplek.
“Sudahlah, kita bisa membuat sendiri kok,” ucap Zakiya meyakinkan Fadlan.
Fadlan menatap Zakiya. Wajahnya mulai cerah.
“Bagaimana caranya?” tanya Fadlan penasaran.
“Ikut aku!” ajak Zakiya bergaya tuan putri.
Romlan mendekati Fadlan.
“Eh, aku sudah dimaafin, kan, Fadlan?” Romlan mengulurkan tangan.
“Iya deh. Tapi kamu janji ya, kalau mau pinjam mainan sebaiknya izin dulu …,” pinta Fadlan.
“Mm … Iya, aku janji. Kecuali bila lupa. Hehe,” jawab Romlan seraya menggaruk kepala.
Zakiya menuntun sepeda, Fadlan dan Romlan mengikutinya.
Begitu sampai rumah Zakiya langsung masuk melalui pintu samping.
“Kalian tunggu sebentar.”
Dua anak laki-laki itu mengangguk.
“Ini dia bahan dan alatnya! Aku biasa membuat mainan ini sendiri. Bisa buat banyak dengan aneka warna,” ucap Zakiya berseri-seri.
Apakah kalian tahu bagaimana cara membuat bola sabun?
Minta bantu kakak atau ayah-bunda ya?

Bahan-bahan :
1.      Satu cangkir air (sekitar 100 ml).
2.      Satu sendok makan sabun cuci piring cair.
3.      Satu sendok the gula pasir.
4.      Pewarna makanan (pilih warna sesukamu).

Alat-alat :
1.      Cangkir plastik.
2.      Kawat tebal (kira-kira 50 cm).
3.      Benang woll (1 meter)

Cara membuatnya :
1.      Campurkan semua bahan ke dalam cangkir plasik, aduk merata.
2.      Buatlah bulatan dari salah satu ujung kawat dengan cara membengkokkannya. Kira-kira diameternya 2 cm, dan lilitkan ujungnya kembali ke kawat.
3.      Lilitkan benang wol sampai menutup permukaan kawat. Bisa juga lho dibentuk bintang, bunga, atau hati.
4.      Sekarang celupkan lingkaran kawat ke dalam cairan yang kamu buat di nomor 1.
5.      Tiuplah perlahan. Selamat bermain …

Catatan :
1.      Dengan bermain bola sabun, selain anak bisa merasa sensasi yang menyenangkan, anak-anak juga bisa dikenalkan dengan dunia ilmu pengetahuan. Misalnya, mengapa bola sabun itu ketika menyentuh tanah atau benda lain akan pecah. Atau apa mengapa bola sabun bisa terlihat memancarkan warna-warni yang indah mirip pelangi bila terkena sinar matahari.

2.      Bunda juga bisa memfasilitasi rasa ingin tahu dan kegemaran anak bermain air dengan menghadirkan aneka bentuk wadah. 

Permainan ini cocok untuk balita, hingga usia SD kelas 2. Yang usia lebih bukan berarti tidak bisa.

Comments