Pengorbanan Garam

Oleh : Kayla Mubara


Pada api 68 ton serbuk asin, putih, korbankan diri
Enyah asap, usap Bumi Lancang Kuning hutan pertiwi
Nelangsa daun, ranting, pun akar perut bumi

Garam penolong
Organ-organ penduduk rimba melolong
Rintik buatan jelma hujan, siram lahan nan gosong
Bau menusuk, sesak picu denyut nadi
Nyanyikan suara hati anak-anak pribumi
Agungkan asma Illahi; tuk para pengabdi
Negeri

Gaung setuju menuju satu
Angka-angka menyerbu
Realisasi tuk padam kilat bara usai bumbungkan pekat nan bisu
Apa manusia, entah jiwa penuhi nafsu
Menjadi sebab murka hutanku

Pondok Cahaya-Yk, 08.09.2015

Inspirasi dari Liputan6.com, Pekanbaru (24/2/2014)

Comments

  1. kata-katanya bagus mbak.

    kepada siapa ibu pertiwi harus mengadu
    karena kini naluri, jiwa dan nafsu manusia semaki beradu.

    Semoga masalah Asap ini segera terselesaikan ya mbak. Masa setiap tahun Indonesia harus mengalami 3 musim. Musim hujan, kering dan asap. #masihmelawanasap

    ReplyDelete
  2. untaian kalimat yang indah tapi termaknai rasa geram padakenyataan betapa sebagian manusia tidak perduli pada kehidupannya yang lain

    ReplyDelete
  3. Pengorbanan Garam
    Kok ya pas ya, Mbak, sebuah inspirasi yang penting untuk kita renungkan bersama ini, Mbak. Makasih banyak yaa...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Matur nuwun kunjungannya, Pak Akhmad Muhaimin Azzet.

      Delete

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung ... sangat senang bila Anda meninggalkan komentar, atau sharing di sini. Mohon tidak meninggalkan link hidup.

Salam santun sepenuh cinta
Kayla Mubara