Tips Jika Kita Jadi Tempat Curhat Pasangan yang Berantem




Loggo Blogger Muslimah

Kehidupan berumahtangga memang tak selamanya mulus. Untuk menguji ikhlas, cinta, kesetiaan dan lainnya, Tuhan mengirimkan konflik pada sepasang suami-istri. Dua orang yang jelas berbeda karakter. Siapa yang lulus, maka mereka akan melaju, dan yang tidak lulus, bisa kandas, sehingga memutuskan untuk mengambil jalan masing-masing.

Jika kebetulan ada suami-istri yang sedang berkonflik, dan kita menjadi tempat curhat seorang di antara mereka, maka 5 hal ini bisa kita lakukan. Agar keberadaan kita bukan  menjadi tambahan konflik bagi mereka.

1.      Mendengar, bukan menimpali.
Seseorang yang memiliki masalah, kerap butuh cara untuk meringankannya, sebelum penyelesaian, dengan berbagai cara. Ada yang menulis, rekreasi, atau curhat. Yang terakhir sangat sering dilakukan oleh wanita (baca istri), karena mereka memiliki stok kata-kata yang tak ada habisnya. Apalagi dalam kondisi demikian.

Jika mereka curhat pada kita, sebaiknya kita dengarkan saja. Ya, cukup dengar. Tak perlu menjadi ‘kompor’ dengan menimpalinya, sehingga suasana menjadi makin panas. Misalnya dengan menimpali, “Masa suami elu gitu? Tega banget dia. Padahal orangnya alim. Bener-bener kagak nyangka gue!” atau kalimat sejenisnya. 

Gak perlu cari kesempatan dalam kesempitan pasangan yang berantem.
2.      Tak perlu memasukan masalah mereka ke hati kita, sehingga malah menjadi bagian dari masalah kita.
Sahabat sih boleh, tapi urusan rumah tangga? Keep. Tahan! Tak perlu membuat curhatan sahabat menjadi bagian dari masalah kita, yang seolah kita wajib bekerja keras untuk menyelesaikannya. Percaya deh, jika satu atau dua hari lagi mereka sudah baikan, dan sudah akur, kita bisa baper (bawa perasaan).
“Idih! Kemarin ngambek? Sekarang udah baikan aja?”
Mungkin begitu yang terlontar dalam hati kita. 

3.      Bantu doa.
Bisa kok kita membantu, tanpa perlu dia tahu. Yah, dalam kondisi ada percikan amarah, kalimat-kalimat bijak atau religius yang kita siram ke telinga mereka, bisa jadi bukan hal yang diinginkan. Sejatinya orang curhat kan hanya mencari tempat mendengar biar plong. Bukan mencari juru khutbah.
Bantu mereka dengan doa. Sama sekali bukan sedang berupaya sok religius, tapi masa iya, kita enggak yakin dengan kekuatan doa?

4.      Tidak memanfaatkan kesempatan.
Nah, jika yang curhat adalah pasangan yang sudah menikah, dan dulu menjadi satu di antara orang yang kita kagumi. Ehem! Tak pantas jika kita meniupkan angin, agar kobaran amarah makin membara. Apalagi berharap mereka bubaran. Mari bijak, dan tidak mengambil kesempatan dalam kesempitan.

5.      Berikan kalimat positif.
Jika memang orang yang curhat minta nasihat, bisa deh kita beri kalimat motivasi positif. Kita cukup mengucapkan, “Gue yakin elu kuat. Elu bakal bisa mengatasi ini. Kalian bakal lebih romantis kayak pengantin baru.”
Apa yang kita lakukan akan membantu meringankan ke-pesimis-annya. Kita juga tidak melukai mereka dengan kalimat yang kurang enak didengar, tidak menggurui. Kita ada dalam posisi yang sangat dekat di hati, dan merasakan apa yang mereka rasa. Cukup saat itu saja.

Itulah 5 tips jika kita jadi tempat curhat pasangan yang berantem. Mudah-mudahan bermanfaat. Jangan sungkan untuk share di kolom komentar, bila ada tambahan tips yang biasa Anda lakukan, dan berhasil.

Sumber : pengalaman pribadi

Comments

  1. Sepakaaat mbaak sama 5 hal diatass, saya sering banget jadi tempat curhat para pasangan yg sedang perang hehehe. .

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah-wah-wah, seru banget kalau bisa menyimak. Hehe.

      Delete

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung ... sangat senang bila Anda meninggalkan komentar, atau sharing di sini. Mohon tidak meninggalkan link hidup.

Salam santun sepenuh cinta
Kayla Mubara