Tumis Sawi Abon Tuna


Koleksi Pribadi : Tumis Sawi Abon Tuna
Saat Bulan Ramadhan, saya mendapat abon Ikan Tuna dari Dik Qudrotul Bahiroh. Dia bilang, "Maisan suka abon apa enggak? Ini saya bawa abon buat dia." Saya sebenarya bingung menjawab, dulu waktu usianya di bawah satu tahun memang suka. Entah saat ini. Kami jarang mengkonsumsi itu. Sekilas saya melihat tanggal kedaluarsanya, masih lama. Saya pun menyimpannya.

Beberapa hari setelah Iedul Fitri, saya baru membuka pemberian adik. Waduh, ternyata Maisan sudah tidak sedoyan saat sebelum satu tahun. Adiknya pun kurang menyukainya. Jika harus diberikan ke anak panti asuhan, hanya cukup untuk beberapa anak. Di sini ada 62 anak saat ini. Gimana ya?

Auw!
Akhirnya saya menemukan satu cara agar makanan itu tidak dibuang. Apalagi dibiarkan hanya teronggok di meja makan. Saat itu saya memiliki empat bonggol sawi kecil. Ada tahu tiga potong, dan dua buah wortel ukuran sedang. Kayaknya bisa nich di mitch-match dengan Abon Tuna.

Sawi jenis ini yang saya pakai
Maisan menyukai rasa original Sawi yang manis. Adiknya hanya mengikuti apa yang disukai kakak, dia akan mencobanya. Saya pun menyiapkan bawang merah dan bawang putih sebagai bumbu utama. Jika ditanya jumlah, saya bukan type orang yang menggunakan takaran dalam memberi bumbu selain takaran kira-kira. Ada lah lima siung bawang merah, dan dua siung bawang putih.


Sawi sengaja saya potong pendek-pendek, hal ini agar memudahkan Maisan dan adiknya saat menyendok. Wortel juga saya potong kecil-kecil, demikian pula dengan tiga potong tahu putih. Tentu saja semua saya lakukan setelah mencucinya.

Sambil berdendang kecil, saya mengiris bawang merah dilanjutkan bawang putih. Oh, ya. Saya memakai gula merah dan sedikit garam dalam masakan ini. Seperti membuat tumis biasa. Masukkan minyak goreng ke dalam wajan, disusul irisan bawang. Ada lagi penyedap warisan ibu saya, yaitu daun salam. Masukkan bersama sawi, tahu, dan wortel. Setelah agak layu, saya menambahkan kecap manis dan abon pemberian adik. 

Bau harum mulai menguar. 
Mungkin seperti anak-anak pada umumnya, anak-anak saya menyukai kuah. Jadi, saya tambahkan segelas air bening untuk tumis ini. Enggak butuh waktu lama, menu berbeda siap dihidangkan. Di lain kesempatan saya menambahkan abon ini pada Cap Jay juga. Sekarang tidak khawatir lagi, abon Ikan Tunanya sudah tidak bersisa. Terima kasih, Dik ...

Comments