Mengenal Bela Diri Karate

Karateka Sabuk Putih ; foto 4 tahun lalu. Koleksi pribadi

Tahun 1999 menjadi awal tahun saya mulai latihan bela diri Karate. Sebenarnya dulu saya ingin ikut latihan Tae-Kwon-Doo, namun terkendala belum memiliki baju. Kakak kelas saya yang datang ingin mendukung kegiatan bela diri, malah datang dengan membawa pakaian Karate (Karate-gi atau sering disebut dogi). Ya sudah, saya jadi latihan Karate, bela diri yang dituju di awal niat, segera tergantikan. Sama sekali bukan karena menurut saya ini lebih bagus daripada itu.

Saat ini anak saya berusia 4 tahun. Satu tahun lagi, saya ingin membawanya ke tempat latihan (dojo), wah agaknya saya yang sudah 4 tahun tidak ke dojo (masih nego dengan suami). Kayaknya nih, saya bakal ikutan ikat sabuk demi memberinya dukungan. Latihan sendiri kan monoton. Oops! Dan karena kangen juga sih untuk berkeringat, mengencangkan otot, atau agar lebih bugar misalnya. Oke, itu hanya pembukaan serta basa-basi. 

Untuk mengobati kerinduan, saya mencoba menuliskannya sedikit.

Karate (空 手 道) adalah seni bela diri yang berasal dari Jepang. Seni bela diri ini sedikit dipengaruhi oleh Seni bela diri Cina kenpō. Karate dibawa masuk ke Jepang lewat Okinawa dan mulai berkembang di Ryukyu Islands

Seni bela diri ini pertama kali disebut "Tote” yang berarti seperti “Tangan China”. Ketika karate masuk ke Jepang, nasionalisme Jepang pada saat itu sedang tinggi-tingginya, sehingga Sensei Gichin Funakoshi mengubah kanji Okinawa (Tote: Tangan China) dalam kanji Jepang menjadi ‘karate’ (Tangan Kosong) agar lebih mudah diterima oleh masyarakat Jepang. Karate terdiri dari atas dua kanji. Yang pertama adalah ‘Kara’ 空 dan berarti ‘kosong’. Dan yang kedua, ‘te’ 手, berarti ‘tangan'. Yang dua kanji bersama artinya “tangan kosong” 空手 (pinyin: kongshou). --Wikipedia--

Karate sendiri memiliki 4 aliran sebagai empat gaya utama. --JKF : Japan Karatedo Federation dan WKF : World Karatedo Federation-- yaitu : 
  • Shotokan
  • Goju-Ryu
  • Shito-Ryu
  • Wado-Ryu
Keempatnya ikut serta dalam pembentukan JKF dan WKF. Akan tetapi, bukan hanya empat gaya Karate tersebut yang mewarnai gaya terkemuka di dunia. Ada Kyokushin, Shorin-Ryu, serta Uechi-Ryu. Ketiganya tetap temasyhur, walau tidak ikut dalam empat besar. 

Organisasi yang mewadahi Karate di Jepang secara keseluruhan adalah JKF. Sedangkan yang mewadahi seluruh dunia yaitu WKF. Yang terakhir ini dulu dikenal dengan nama WUKO : World Union of Karate-do Organizations. Ada juga yang namanya ITKF : International Traditional Karate Federation yang menjadi wadah untuk Karate tradisional. Karena belakangan Karate terbagi menjadi dua kubu, yaitu : olah raga, dan tradisional. (Semoga berkesempatan menuliskan tentang ini pada kesempatan lain).

Seperti bela diri lain, atau olah raga pada umumnya, Karate juga memiliki gerakan dasar. Bela diri ini membagi gerakan dasar menjadi tiga : 
  • Kihon
  • Kata
  • Kumite
  • Kihon secara harfiah berarti dasar atau fondasi. Praktisi Karate harus menguasai Kihon dengan baik sebelum mempelajari Kata dan Kumite. Latihan Kihon dimulai dari mempelajari tangkisan, pukulan dan tendangan (sabuk putih),  bantingan (sabuk coklat). Pada tahap dan atau Sabuk Hitam, Karateka (praktisi Karate) dianggap sudah menguasai seluruh kihon dengan baik. 
  • Kata secara harfiah berarti bentuk atau pola. Kata dalam karate tidak hanya merupakan latihan fisik atau aerobik biasa. Tapi juga mengandung pelajaran tentang prinsip bertarung. Gerakan-gerakan Kata juga banyak mengandung falsafah-falsafah hidup. Setiap Kata memiliki ritme gerakan dan pernapasan yang berbeda. Dalam Kata ada yang dinamakan Bunkai. Bunkai adalah aplikasi yang dapat digunakan dari gerakan-gerakan dasar Kata. Setiap aliran memiliki perbedaan gerak dan nama yang berbeda untuk tiap Kata. Sebagai contoh Kata Tekki di aliran Shotokan dikenal dengan nama Naihanchi di aliran Shito Ryu. Sebagai akibatnya Bunkai (aplikasi kata) tiap aliran juga berbeda.  

  • Kumite secara harfiah berarti "pertemuan tangan". Kumite dilakukan oleh murid-murid tingkat lanjut (sabuk biru atau lebih). Tetapi sekarang, ada dojo yang mengajarkan kumite pada murid tingkat pemula (sabuk kuning). Sebelum melakukan kumite bebas (jiyu Kumite) praktisi mempelajari kumite yang diatur (go hon kumite) atau (yakusoku kumite). 

  1. Untuk kumite aliran olahraga, lebih dikenal dengan Kumite Shiai atau Kumite Pertandingan. 
  2.  Untuk aliran Shotokan di Jepang, kumite hanya dilakukan oleh siswa yang sudah mencapai tingkat dan (sabuk hitam). Praktisi diharuskan untuk dapat menjaga pukulannya supaya tidak mencederai kawan bertanding. 
  3. Untuk aliran "kontak langsung" seperti Kyokushin, praktisi Karate sudah dibiasakan untuk melakukan kumite sejak sabuk biru strip. Praktisi Kyokushin diperkenankan untuk melancarkan tendangan dan pukulan sekuat tenaganya ke arah lawan bertanding.
  4. Untuk aliran kombinasi seperti Wado-ryu, yang tekniknya terdiri atas kombinasi Karate dan Jujutsu, maka Kumite dibagi menjadi dua macam, yaitu Kumite untuk persiapan Shiai, yang dilatih hanya teknik-teknik yang diperbolehkan dalam pertandingan, dan Goshinjutsu Kumite atau Kumite untuk beladiri, semua teknik dipergunakan, termasuk jurus-jurus Jujutsu seperti bantingan, kuncian, dan menyerang titik vital.
Sumber : Wikipedia.





Comments

  1. Ooh karate itu ada pengaruh dari kempo ya .. suami saya dulu pernah belajar kempo. Bajunya beda2 ya ternyata? Kelihatannya sama ya, sama2 putih.

    Oya, tulisan ttg pelatihan yang saya ikuti sudah selesai semuanya, Mbak. Ada 8 tulisan, siapa tahu mau menyimak :)

    ReplyDelete
  2. Mirip, bajunya sangat mirip. Bagi orang awam antara Kempo dan Karate terlihat sama :)

    Eh, iya, Mbak. Itu penting. Saya akan kembali berkunjung pelan-pelan sampai 8 tulisan, In Sya Allah.

    ReplyDelete
  3. wah karate ya, dulu pernah belajar bela diri juga, cuma namanya SH kalo g salah,

    ReplyDelete
  4. Wong Ganteng : Iya.

    Oh, Setia Hati ya? Itu silat, kalau enggak salah.

    terima kasih sudah berkunjung

    ReplyDelete
  5. Ciaaaaaatt....

    Hihihii
    Aku dulu ikut kyokushin, Mba

    ReplyDelete
  6. Hehe. Tetap Karate. Sekarang di Gaza pada latihan bela diri juga. Beberapa waktu yang lalu saya juga diledek adik diminta ngelatih ummahat.

    ReplyDelete
  7. Suka takjub sm perempuan yang belajar ilmu bela diri. Hebat!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebenarnya biasa saja, Mbak Empunya Blog (lupa nama aslinya), tapi ingat nama ini, In Sya Allah.

      Delete

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung ... sangat senang bila Anda meninggalkan komentar, atau sharing di sini. Mohon tidak meninggalkan link hidup.

Salam santun sepenuh cinta
Kayla Mubara