Bahaya Kerokan

Saya termasuk orang yang merasa cocok dengan kerokan. Kalau badan terasa pegal, pusing, demam, dan merinding, saya biasa minta tolong orang dekat untuk mengeroknya. Setelah itu keringat keluar, badan terasa hangat. Bila bisa tidur, maka pada waktu bangun, saya merasa badan enteng. Keadaan itu bagi saya berarti sudah sembuh, atau minimal membaik.

Sampai suatu hari adik saya memberi peringatan, "Ih jangan sering-sering kerokan lah, Mbak." Tentu saja saya merasa kaget. Ada apa? Menurut ceritanya, kerokan itu tidak baik.  Waduh, tidak baik yang dimaksud adik saya itu bagaimana? saya pun segera menelusuri informasi dan singgah di FB Dokter OZ. Ini dia yang saya dapatkan di sana...

1. Mengakibatkan Kontraksi Dini

Saat dikerok  maka akan terjadi Inflamasi (peradangan kemerahan). Saat terjadi Inflamasi, maka mediator anti Inflamasi akan mengeluarkan suatu zat yang disebut "Cytokines" yang merupakan sel yang bisa meningkatkan kekebalan tubuh. Zat ini akan memicu pelepasan Prostaglandin yang bisa menyebabkan kontraksi pada rahim. Bagi ibu-ibu yang sedang hamil sangat dilarang penyembuhan dengan cara dikerok, hal ini bisa mengakibatkan timbulnya kontraksi dini akibat munculnya zat Prostaglandin.

2. Masuknya Bakteri dan Virus.
Saat kita mengerok tubuh kita, pori-pori kulit akan terbuka lebar oleh karena efek gesekan kulit dengan benda tumpul, maupun karena panas tubuh yang meningkat. Saat pori-pori kita membesar maka akan memudahkan angin masuk kembali ke tubuh dengan membawa bakteri dan virus ke dalam tubuh.Eknya tidak akan langsung terasa oleh tubuh kita tapi, akan muncul efek dikemudian hari. Sebagian besar orang akan merasa ketagihan saat dikerok. Mereka akan melakukannya lagi saat terserang masuk angin. Nah, semakin sering kita dikerok artinya semakin sering pula pori-pori kita melebar, maka akan semakin banyak juga virus dan bakteri yang masuk kedalam tubuh kita.

Sumber DR OZ Indonesia

Pendapat lain yang lebih unik tentang kerokan bisa klik si sini